Mohon tunggu...
Arif Firmansyah
Arif Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - freelancer

Seorang trader, travelling menjadi hobi saya terutama tempat yang paling saya suka adalah pantai juga tempat wisata yang identik dengan keindahan alamnya, selain itu saya juga menyukai topik terkait perkembangan teknologi, sepak bola, hiburan, humor, anime.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Feodalisme yang Kini Mulai Ditinggalkan

21 Juli 2024   09:45 Diperbarui: 21 Juli 2024   09:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pixabay.com

Sistem feodal adalah  sistem sosial, ekonomi, dan politik yang menyebar di Eropa pada Abad Pertengahan, kira-kira antara abad ke-9 dan ke-15, sistem ini didasarkan pada hubungan hierarkis antara pemilik tanah (lord) dan bawahan serta pelayan (vassal), dan tanah serta kekuasaan merupakan elemen utamanya.

Dari akhir Abad Pertengahan hingga awal periode modern awal, feodalisme mulai dihapuskan secara bertahap, proses ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui berbagai perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi selama beberapa abad.

Dari akhir Abad Pertengahan hingga awal periode modern, munculnya negara-bangsa yang kuat, perkembangan perdagangan, dan perubahan sosial-ekonomi lainnya menyebabkan kemunduran feodalisme secara bertahap, negara-negara yang menganut sistem feodal memiliki beberapa ciri khas yang mencerminkan struktur sosial, ekonomi, dan politiknya, berikut  beberapa ciri utama feodal: 

1. Stratifikasi Sosial Feodalisme memiliki struktur hierarki yang jelas.

Yang paling atas adalah raja, diikuti oleh para bangsawan (adipati, bangsawan, baron), lalu para ksatria, setiap tingkatan mempunyai kewajiban dan hak terhadap tingkatan diatas dan dibawahnya.

  • Struktur masyarakat jelas tersegmentasi, dengan raja atau pemimpin tertinggi di puncak, diikuti oleh bangsawan, ksatria, atau pelayan.
  • Setiap kelas sosial mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda-beda, dan mobilitas sosial sangat terbatas.
  • Kehidupan sehari-hari terutama terfokus pada pertanian dan pengelolaan lahan.

2. Tanah sebagai sumber kekuasaan Tanah merupakan unsur penting dalam feodalisme.

Raja memberikan tanah kepada para bangsawan sebagai imbalan atas kesetiaan dan dukungan militer, para bangsawan kemudian membuat perjanjian serupa untuk membagi tanah ini di antara para ksatria.

  • Tanah adalah sumber utama kekuasaan dan kekayaan. 
  • Raja membagikan tanah kepada para bangsawan, yang mengelolanya dan membagikannya kepada para ksatria dan bawahannya.
  • Raja dan penguasa tertinggi seringkali memiliki kekuasaan yang terbatas dan bergantung pada kesetiaan kaum bangsawan.

3. Kewajiban dan Hak Hubungan antara pemilik tanah dan bawahan didasarkan pada suatu sistem kewajiban dan hak.

Para pengikut bersumpah setia dan berjanji untuk  memberikan layanan militer dan lainnya kepada tuan mereka, sebagai imbalannya, mereka menerima tanah dan perlindungan.

  • Hubungan antara tuan  dan bawahan didasarkan pada sumpah kesetiaan dan kewajiban bersama.
  • Pemilik tanah memberikan perlindungan dan tanah kepada pengikutnya sebagai imbalan atas kesetiaannya

4. Keamanan dan Perlindungan 

Salah satu alasan utama berkembangnya feodalisme adalah kebutuhan akan keamanan dan perlindungan pada saat konflik dan ketidakstabilan.

  • Penduduk desa mengandalkan bangsawan dan ksatria untuk melindungi mereka dari ancaman eksternal, seperti serangan Viking dan bandit lokal.
  • Para penguasa memberikan perlindungan militer kepada bawahannya dan penduduk  wilayah kekuasaannya, sering kali dalam lingkungan yang bergejolak dan mengancam.
  • Benteng dan kastil sering dibangun sebagai pusat pertahanan.

5. Perekonomian

Perekonomian dalam sistem feodal pada umumnya bersifat mandiri dan tertutup, dengan sedikit perdagangan luar negeri, produksi dilakukan terutama untuk konsumsi lokal, dan pertukaran barang hanya terjadi dalam jumlah yang sangat terbatas.

  •  Perekonomian negara feodal biasanya berorientasi pada subsisten, dengan produksi ditujukan terutama untuk konsumsi lokal.
  •  Perdagangan luar negeri sangat terbatas dan pertukaran barang sering terjadi di tingkat lokal atau regional.
  •  Perekonomian negara feodal biasanya berorientasi pada subsisten, dengan produksi ditujukan terutama untuk konsumsi lokal.
  •  Perdagangan luar negeri sangat terbatas dan pertukaran barang sering terjadi di tingkat lokal atau regional.

Sistem feodal menawarkan berbagai keuntungan bagi berbagai aktor yang terlibat dalam struktur sosialnya:

  • Mendapat perlindungan militer dari pemilik tanah dari serangan dan ancaman luar seperti invasi dan perampokan, benteng dan kastil yang dibangun oleh pemilik tanah sering kali berfungsi sebagai tempat perlindungan pada saat bahaya.
  • Tuan tanah mempunyai pasukan  yang siap mempertahankan wilayahnya dan menegaskan kekuasaannya.
  • Struktur hierarki yang ketat menciptakan stabilitas sosial dengan peran dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap lapisan masyarakat.
  • Hal ini membantu mengurangi konflik internal dan menjaga ketertiban.
  • Feodalisme mendorong kemandirian ekonomi regional melalui pertanian subsisten dan produksi yang berfokus pada konsumsi lokal.
  • Hal ini mengurangi ketergantungan pada perdagangan luar negeri, yang mungkin tidak stabil atau tidak dapat diandalkan.
  • Pemilik tanah sering kali berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan benteng, yang meningkatkan keamanan dan kemakmuran ekonomi wilayah tersebut.
  • Hubungan antara tuan  dan bawahan didasarkan pada kesetiaan dan kewajiban timbal balik, yang memperkuat ikatan sosial dan politik.
  • Para pengikut bersumpah setia kepada tuan mereka, dan sebagai imbalannya tuan  memberikan perlindungan dan dukungan.
  • Sistem feodal menciptakan kelas ksatria yang terlatih dalam seni perang.
  • Hal ini memungkinkan  pasukan yang siap berperang dan terlatih untuk mempertahankan wilayah atau kerajaan Anda.
  • Gereja dan biara, yang seringkali memiliki tanah di bawah sistem feodal, menjadi pusat pendidikan, seni, dan budaya.
  • Mereka mengajar membaca dan menulis, mengawetkan manuskrip, dan mewariskan ilmu pengetahuan.
  • Dalam situasi yang penuh dengan ancaman eksternal dan internal, desentralisasi kekuasaan memungkinkan adanya fleksibilitas dan respons cepat terhadap ancaman lokal, karena para bangsawan memiliki wewenang langsung di wilayah mereka.
  • Struktur feodal memberikan kesinambungan dalam  pengelolaan tanah dan sumber daya, karena tanah sering kali diwariskan dari generasi ke generasi.

Banyak kelebihan, perlu diketahui juga  bahwa sistem ini juga mempunyai banyak kelemahan, yang pada akhirnya menyebabkan ditinggalkannya sistem tersebut seiring berjalannya waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun