Mohon tunggu...
Arif Fauriyuddin
Arif Fauriyuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru Menulis

Penulis sebagai Pendidik/Fasilitator/Pelatih, Pengurus Jaringan Sekolah/Madrasah Belajar (JSMB) dan anggota Perkumpulan Penulis Pendidik Sumatera Utara (PPPSU).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru PAUD/TK dan SD Wajib Tahu Enam Fondasi Pendidikan

21 Juli 2024   09:24 Diperbarui: 21 Juli 2024   09:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) masa transisi dari PAUD ke SD untuk beradaptasi. (Arif Fy)

Selama ini banyak miskonsepsi yang terjadi di PAUD dan SD proses pembelajaran yang cenderung berfokus pada pembinaan baca tulis dan berhitung atau disingkat “calistung”. Kondisi ini sudah berlangsung lama dan berakar di masyarakat, sehingga menjadi indikator kualitas sekolah yang baik atau tidak baik. Sekolah yang bisa menghasilkan peserta didik dapat calistung dianggap sekolah yang bagus atau favorit, sedangkan sekolah yang tidak bisa melayani calistung dianggap sekolah tidak baik. Konsekuensinya banyak orang tua yang berlomba-lomba memasukkan anaknya di PAUD /TK dan SD yang menawarkan program calistung. Dan sekolah PAUD/TK dan SD yang tidak bisa menghasilkan peserta didik calistung sepi peminatnya. Imbasnya penerimaan peserta didik baru, calistung menjadi syarat utama untuk diterima atau tidak sebagai peserta didik baru.

Nah, inilah menjadi latar belakang mengapa Mendikbudristek Bapak Nadiem Makarim meluncurkan Merdeka Belajar episode 24 pada tahun 2023. Pada episode 24 diangkat tema transisi PAUD ke SD menyenangkan. Menurut Nadiem Makakarim ada dua kebijakan, pertama menghilangkan tes calistung  saat awal masuk penerimaan di SD, yang kedua adalah sekolah melakukan masa transisi mengenal lingkungan sekolah agar anak mudah beradaptasi perkenalan tersebut tidak hanya dilakukan oleh anak saja, namun orang tua anak pun sehingga orang tua mengerti bagaimana lingkungan sekolah tersebut.

Untuk menjalankan kebijakan ini, satuan pendidikan memiliki tanggung jawab untuk membangun enam fondasi pendidikan tersebut. Tentunya sebagai pendidik wajib tahu dan memahaminya karena mereka adalah garda terdepan yang langsung berhubungan dengan peserta didik.

Enam fondasi pendidikan terdiri dari  pertama mengenal nilai agama dan budi pekerti, kedua keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, ketiga kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar, keempat kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, kelima pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri, keenam pemaknaan belajar adalah suatu hal yang menyenangkan dan positif.

Keenam fondasi pendidikan ini sebagai acuan bagi pendidik PAUD/TK dan SD dalam proses pembelajaran sehingga transisi PAUD ke SD dan pembelajaran bermakna yang menyenangkan dan positif dapat dimplementasikan.

Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sebagai jembatan untuk memasuki gerbang dari PAUD ke SD, oleh karena itu di masa transisi ini guru dapat mensosialisasikan dan menjalankan enam pondasi tersebut. Dengan aktivitas yang menyenangkan dan positif, enam pondasi ini diimplementasikan kepada peserta didik baru.

Proses keenam fondasi ini perlu dikuasai oleh anak dan diajarkan oleh satuan Pendidikan serta dibangun secara berkelanjutan dari PAUD hingga SD agar anak tidak memiliki persepsi bahwa  sekolah hanyalah belajar mengenal calistung. Semoga tulisan ini bermanfaat. (Arif Fy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun