Mohon tunggu...
Arif Fauriyuddin
Arif Fauriyuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru Menulis

Penulis sebagai Pendidik/Fasilitator/Pelatih, Pengurus Jaringan Sekolah/Madrasah Belajar (JSMB) dan anggota Perkumpulan Penulis Pendidik Sumatera Utara (PPPSU).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gawat! Pornografi Merebak di Sekolah Dasar

18 Juli 2024   10:04 Diperbarui: 18 Juli 2024   10:19 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kartu bergambar yang diperjual belikan di sekolah dasar. (Arif Fy)

Saat ini pendidik genjar-genjarnya menggaungkan Profil Pelajar Pancasila kepada murid-murid di sekolah agar memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung pada Pancasila. Namun, disisi lain pendidik dihadapi tantangan sosial media, internet, iklan, alat alat permainan baik yang online maupun non online yang tidak edukatif bahkan bersifat merusak mentalitas generasi muda seperti narkoba, pornografi, bullying dan lain sebagainya.

Sungguh miris anak-anak usia dini seperti TK/PAUD atau SD sudah disuguhkan hal-hal yang merusak. Mau jadi apa generasi muda bangsa ini, kalau hal-hal yang tidak baik sudah mereka konsumsi. Ini bukan hanya sekedar wacana tapi sudah menjadi permasalahan di lapisan bawah.

Penjual permainan yang ada di sekolah-sekolah hanya mengejar keuntungan saja tidak memikirkan apa dampak yang diperjual belikannnya dari permainan bersifat pornografi atau bersifat merusak mentalitas moral ini. Mungkin hari ini mereka tidak merasakan dampak negatif yang ditimbulkannya. 

Yang pasti semua ini sudah terekam dalam memori mereka dan jika berlangsung terus akan merusak mentalitas dan sikap anak. Jangan dianggap hal ini sepele atau biasa saja, " hanya gambar pornorafi aja, sudah banyak beredar dimana-mana." . Jika sudah seperti ini kondisinya maka akan sulit untuk merubahnya.

Hal ini perlu menjadi perhatian dinas terkait,  orang tua , terutama pendidik agar lebih selektif memilih tontonan, permainan anak muridnya agar nilai nilai budaya negatif dan hal yang merusak mentalitas moral tidak sampai meracuni pikiran dan pola hidupnya. Untuk itu semua pihak bersinergis untuk menghempang dan memberantas pornografi ini dan hal negatif yang merusak. 

Lebih baik mencegah daripada mengobati sebelum nasi berubah menjadi bubur. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menyadarkan kita semua untuk tetap menjaga generasi muda dari hal yang merusak mentalitas moral bangsa. (Arif)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun