Jurusan ekonomi adalah salah satu jurusan yang paling banyak diminati oleh para mahasiswa, karena dengan jurusan ini menjadikan mereka untuk dapat menciptakan peluang-peluang baru dan dapat membangun suatu usaha nantiknya. Tak heran jika banyak yang berkata bahwa jurusan ekonomi ini adalah jurusan yang  sering diidentikkan sebagai jurusan bagi para pengusaha ("Calon bos" bak kata orang) yang dalam setiap pola kehidupannya bercerita tentang analisis bisnis kedepannya.
Jurusan ekonomi juga diidentikkan dengan uang dan perdagangan. Dan sering disebut sebagai jurusan orang kaya. Dimana jurusan ini didominasi oleh anak para pengusaha kaya dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan orang tua dapat lebih maju nantinya.
Jurusan ekonomi ini memiliki "citra" yang luar biasa dalam pandangan mahasiswa. Bak kapal persiar yang berlayar di lautan yang memiliki banyak keistimewaan dan keagungan. Yang Menjadikan Para mahasiswa berbondong-bondong untuk memilih dan meraihnya.
Jurusan ekonomi ini tidak kalah hebat dari jurusan-jurusan lainnya, Jurusan ini sangat menentukan kemajuan dari suatu negara jika para pelaku usaha (entrepreneur) mendominasi (jumlah pengusaha mencapai > 5%) seperti negara Jepang, yang berdampak kepada pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pertumbuhan perekonomian ini dihasilkan oleh produktifitas para pengusaha dalam menjalankan segala aktifitas bisnisnya.
Dan jurusan Ekonomi ini di design untuk menciptakan sebuah usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi sesama Sehingga pengangguran dan kemiskinan dari suatu negara dapat teratasi.
Selanjutnya, jurusan ekonomi ini sebenarnya bukan hanya diperuntukan untuk si kaya. Sebagaimana hidup yang selalu memiliki pasangan. Ada laki-laki dan perempuan, ada yang kuat dan yang lemah, ada yang kaya dan ada yang miskin.
Banyak juga dari kalangan yang bukan orang kaya yang memutuskan untuk memilih jurusan ini. Banyak hal-hal yang melatarbelakangi kenapa seorang mahasiswa untuk memilih jurusan ini. Ada sebagian kecil mahasiswa yang memilih jurusan ekonomi hanya untuk mendapatkan "citra" dan ada juga yang memilih jurusan ekonomi ini untuk benar-benar mengaplikasikan ilmu ekonomi di dalam kehidupannya.
Didalam kehidupan para mahasiswa Tidak persis sama antara satu dan yang lainnya dalam hal perekonomiannya. Ada mahasiswa dari anak bangsawan kaya raya dan ada juga yang hanya dari segolongan orang orang kecil. Ada mahasiswa yang mendapat 1 koper uang untuk biaya dan fasilitas hidup selama perkuliahan. Dan ada juga sebagian dari mereka yang berjuang untuk mandiri mencukupi kebutuhan selama perkuliahan dengan ala kadarnya.
Sebuah pesan kecil yang tidak terstruktur untuk kalian para mahasiswa ekonomi. Baik kaya ataupun miskin. Kita sama.
Kita sama dalam tujuan yang akan kita capai. Menjadi pengusaha yang mempekerjakan banyak orang sehingga pengangguran dan kemiskinan dapat teratasi.
Kita sama dalam penentu kemajuan suatu negara.
Bagi engkau yang kaya, jangan pernah memandang sebelah mata teman sebangkumu yang penampilan dan fasilitas hidupnya tidak sebanding denganmu, jangan pernah kau gores luka kepada orang dibawahmu. Dan Jangan membusungkan dada atas segala kepunyaanmu. Serta jangan terlalu berharap dengan apa yang telah ada.
Dan bagi engkau yang miskin, jangan engkau putus harap dengan apa yang tidak ada. Karena jika allah berkehendak. Maka Allah akan angkat derajat engkau setinggi tingginya. Dan jika allah berkehendak. Maka Allah akan merendahkan engkau serendah rendahnya.
Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi. Kita hanya bisa berencana. Allah yang akan memutuskan.
Jika kita menanam bibit jagung, maka yang akan kita petik adalah jagung. Jika yang kita tanam keburukan, maka yang akan dipetik adalah kesengsaraan.
Semua hasil dibalas sesuai dengan apa yg diusahakan.
Jadi jangan pernah mengecilkan diantara sesama. Setiap orang memiliki tahap-tahap hidup dan prosesnya. Maka saling membantulah.
Adapun mahasiswa jurusan ekonomi, pasca wisuda mereka tidak diharuskan untuk bekerja di perusahaan atau di lembaga pemerintahan (PNS). Dimana banyak kasus terjadi saat sekarang terkhusus di Indonesia, banyak terdapat freshgraduated dalam berbagai jurusan tidak mampu bersaing dalam seleksi kerja perusahaan, baik perusahaan negeri ataupun swasta, baik dalam skala nasional ataupun internasional.
Lalu dalam beberapa masa pasca wisuda mereka tidak produktif atau tidak bekerja. Mereka hanya Di rumah aja (stay at home). Banyak juga yang berkata "mungkin belum waktunya aku untuk dapat diterima di perusahaan tersebut".Â
Apapun alasannya dalam konteks ini mereka yang belum bekerja pasca wisuda tetap termasuk dalam golongan pengangguran. Sebagaimana banyak terdengar bisikan-bisikan tetangga yang berkata "anda mahasiswa calon pengangguran" , "Selepas wisuda mau jadi apa?" , "capek-capek kuliah hanya habisin uang orang tua saja" , "mau dibawa kemana ijazah ini? ".
Dalam hal tentang pengangguran ini disinggung juga dalam pelajaran ekonomi, seperti ekonomi pembangunan dimana terdapat tipe-tipe pengangguran baik itu pengangguran kelas kakap maupun kelas teri. Dan yang menjurus disini mereka tetap diklasifikasikan sebagai seorang pengangguran atau tidak produktif. Wah... terdengar kejam dan menyayat hati yah ?
Tapi itu kenyataan dan tidak bisa dipungkiri. Perkataan orang-orang yang menjatuhkan bisa dijadikan cambuk untuk diri agar kedepannya dapat menjadi baik lagi. Karena balas dendam terbaik adalah dengan memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi dan terus fokus mencapai kesuksesan, agar orang-orang yang pernah merendahkan dapat sadar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan.
Di ibaratkan mendaki gunung. Keindahan alam yang elok dan mempesona dapat di lihat pada saat mencapai puncaknya, namun untuk mencapai puncak harus dengan usaha yang optimal. Agar tujuan (goals) yang akan kita capai dapat terwujud.
Jadi disini jangan pernah berhenti berproses. Kita diberikan kesempatan pada saat ini, jam ini, menit dan detik ini. Seperti terbangun dipagi hari dari lelapnya tidur. Kita diberi 2 kesempatan yaitu bangun untuk mewujudkan mimpi atau tidur lagi untuk melanjutkan mimpi. Dalam 2 kesempatan itu kitalah pemegang kendalinya. Pilihan kita mencerminkan siapa kita, Jadi kita memilih yang mana?
Didalam kasus pengangguran tersebut, berarti jurusan ekonomi lebih siap ya mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dibandingkan dengan jurusan lainnya?
Memang banyak kelebihan-kelebihan yang diperoleh dari jurusan ini. Namun dibalik semua itu, jurusan ekonomi juga mempunyai tantangan yang sangat besar. Apa itu ?
Bagaimana mungkin kita akan memperbaiki ekonomi suatu negara jika masalah ekonomi diri sendiri tidak dapat diatasi ?
Bagaimana mungkin kita akan mengentaskan kemiskinan dalam negara jika kemiskinan tersebut masih membelenggu diri ?
Apakah sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia sudah dapat mencapai tujuannnya untuk mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan?
Apakah sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia sudah mencapai prinsip keadilan?
Apakah sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia selaku populasi muslim terbanyak di dunia sudah sesuai dengan ajaran Islam?
Apakah sistem Ekonomi Islam adalah kunci dalam mengatasi krisis perekonomian akibat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini?
Kenapa sistem Ekonomi Islam belum dapat diterapkan di Indonesia dengan menyeluruh (kaffah) ?
Banyak tantangan yang akan dicapai oleh jurusan ekonomi ini, Apalagi kepada jurusan Ekonomi Islam, yang selalu mengajak dan mendorong untuk mengaplikasikan sistem ekonomi yang sesuai dengan ajaran agama Islam yang selalu memegang prinsip keadilan. Serta sistem Ekonomi Islam ini dapat menjadi sang pembebas dalam mengatasi krisis perekonomian akibat pandemi Covid-19.
* Jika ingin mengkaji sistem Ekonomi Islam dapat mengunjungi Channel Youtube dibawah ini :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H