Mohon tunggu...
Arifdah Fauziyah
Arifdah Fauziyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

SMAIT Nurul Fajri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka di Indonesia

1 November 2022   14:20 Diperbarui: 1 November 2022   14:35 14046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan kurikulum di Indonesia merupakan salah satu perubahan yang cukup besar dalam dunia pendidikan. Saat ini, kurikulum merdeka belajar baru menjadi opsi dalam dunia pendidikan, karena Kemendikbudristek perlu melakukan sosialisasi terlebih dahulu agar kurikulum merdeka ini dapat menjadi kurikulum nasional. Sehingga kurikulum merdeka belajar ini tidak wajib diterapkan di semua sekolah. 

Kemendikbudristek menjelaskan bahwa, tidak ada kriteria khusus bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan kurikulum ini, berbeda hal nya dengan kurikulum 2013 yang diprioritaskan pada sekolah yang memiliki akreditasi A. Kemendikbudristek melakukan upaya perubahan kurikulum ini guna mengatasi masalah yang ada. 

Kurikulum merdeka belajar ini berfokus pada pengembangan karakter, kompetensi peserta didik, serta untuk mengasah minat dan bakat anak sedini mungkin. Sehingga lebih mengurangi jumlah materi yang diberikan dan tugas yang mengharuskan siswa untuk menghafal. 

Sedangkan, kurikulum 2013 berfokus pada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Selain itu, kurikulum 2013 berfokus pada jurusan yang dipilih oleh peserta didik. 

Dari hal itu, ternyata masih banyak masyarakat yang menolak adanya perubahan kurikulum ini. Perubahan kurikulum ini dinilai sangat mendadak. 

Banyak peserta didik yang mengeluh akibat banyaknya tugas presentasi di sekolah, banyaknya tugas kerja kelompok di luar jam pembelajaran, Meskipun pembelajaran dengan kurikulum merdeka ini dinilai lebih santai, dan materi yang diberikan juga lebih sedikit. 

Namun, di kemudian hari peserta didik akan dihadapkan dengan peserta didik lain yang mempelajari materi lebih banyak seperti peserta didik kurikulum 2013, sehingga peserta didik dengan kurikulum merdeka akan tertinggal. 

Kurikulum merdeka berfokus pada pengembangan karakter, kompetensi peserta didik, serta untuk mengasah minat dan bakat anak. Dari perubahan Kurikulum merdeka ini, banyak siswa yang menolak adanya Kurikulum ini, karena perubahan ini dinilai sangat mendadak. 

Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh.

Agar peserta didik yang menggunakan kurikulum merdeka ini tidak tertinggal materi pembelajaran, para guru tidak boleh ikut santai dalam menyampaikan materi pembelajaran.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun