Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hobi menulis

Blogger, penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Money

Rejeki Tukang Gorengan dan Tukang Teh Manis

7 Oktober 2021   08:38 Diperbarui: 7 Oktober 2021   08:44 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gorengan - dari fimela.com

Masih di depan minimarket sehabis belanja sedikit keperluan rumah tangga.  Akibat ga bawa jas hujan dan takut basah akhirnya memilih neduh. 

Padahal perut udah memanggil utk diisi. Sdh jelang sore, jam 3 kurang.  Dipojokan sana ada tukang gorengan, sebelahnya capcin beserta aneka minuman. Di sebelahnya lagi gerobak martabak tanpa tukang martabak, masih tutup. 

Setelah beberapa kali mikir utk beli gorengan ditambah hujan yang tak kunjung reda, akhirnya diputuskan untuk membeli 5 ekor eh 5 biji atau 5 buah gorengan. 

Mungkin lebih tepatnya 5 pcs  ah..gak penting. Intinya saya beli gorengan. Saya pesen bakwan dan combro, lumayan ganjel perut, bahkan mungkin kata orang "udah nendang".  

Makan gorengan gitu harus dilengkapi minuman dong. Apalagi hujan gak menunjukkan tanda2 bakal segera reda. Akhirnya beli minuman juga.. teh manis hangat di sebelah tukang gorengan.  

Nikmatnya makan gorengan walaupun mungkin lebih nikmat ada yg nemenin makan. Abang tukang parkir gak ada yg mau pas ditawarin. Akhirnya 5 gorengan habis, teh manis hangat habis. Tapi hujan masih sama, deras.  

Karena sdh stengah jam menunggu dan saya harus meneruskan bekerja di rumah..saya putuskan untuk menuju motor dan melaju pulang. Walaupun ada selentingan isu agar tidak hujan-hujanan karena hujan sudah disusupi zat2 berbahaya hasil "konspirasi".   

Secuil kisah tadi mengingatkan diri bahwa rejeki itu udah ada jatahnya. Rejeki itu gak kemana. Saya bisa saja langsung hujan2an untuk pulang ke rumah. Tapi saya memutuskan bertahan di depan minimarket setengah jam lamanya ditemani gorengan dan teh manis. Rejeki buat tukang gorengan dan tukang minuman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun