Tangan kanan Prabowo ditangkap. Suara Gerindra diprediksi bakal menurun 2024 nanti. Prabowo ? Tamat sudah cita-cita jadi Presiden, kata Arief Poyuono. Â Tidak heran kalau spekulasi muncul, "wah..operasi hitam terhadap Parpol sudah dimulai." Atau "Ah..penangkapan ini politis". Seperti kata Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia. "Ya ini kalau menurut saya genderang perang permulaan Pilpres sedang dimulai, apalagi ini menjelang tahun baru 2021 artinya semua kekuatan partai politik maupun calon presiden siapapun sudah mulai jalan gitu," jelas Ujang saat kepada Suara.com.
Mengapa politis ? Bukankah hal yang biasa, bahkan sudah menjadi kewajiban KPK menangkap para koruptor ? Yang merugikan negara ? Seperti Harun Masiku ? Eh, tapi Harun Masiku belum tertangkap ya ? Nahh.. itulah sisi politisnya menurut Ujang. "Politisnya bisa saja karena menyasar partai yang dianggap tidak menghargai komitmen atau yang terkait Harun Masiku yang terkait tanda petik PDIP enggak selesai juga akhirnya disitu nilai politisnya," ujarnya.
Menarik juga "endusan" dari pak Ujang Komarudin ini. Walaupun menurut saya Prabowo sebenarnya memang sudah habis sejak bergabung dengan kabinet Jokowi Maruf. Tetapi menurut Hersubeno Arief di channel Youtube-nya, Prabowo dapat mengambil keuntungan dari ditangkapnya Edhy. Yaitu bagaimana Prabowo mengambil sikap terbaiknya atas penangkapan Edhy ini. Misalnya dengan mengundurkan diri dari kabinet. Dengan demikian Prabowo menunjukkan sikap konsisten memerangi korupsi.
Kata-kata Prabowo yang diputar di channel Hersubeno seperti juga diputar di Mata Najwa terakhir lalu menjadi viral Kembali : Â "Saya jamin Partai Gerindra akan melawan korupsi sampai ke akar-akarnya. Kalau ada anggota Gerindra korupsi, saya yang akan masukin ke penjara sendiri,"
Terlepas dari benar tidaknya operasi hitam, para pimpinan partai harus menginstrusikan kadernya agar selalu berjalan di rel yang benar. Bukan karena jelang 2024 mesti waspada serangan hitam, tetapi karena memang sudah seharusnya begitu. Partai politik yang sering berjanji kepada rakyat untuk melayani rakyat harus menepati janjinya menyejahterakan rakyat. Bukan menyejahterakan kantong-kantong sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H