Mohon tunggu...
Arif Budiman
Arif Budiman Mohon Tunggu... -

-indonesia, negeri tercinta-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kosa Kata Baru dari Kamus DEMOKRASI #Mesir

24 Agustus 2013   12:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:53 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13773212721040981474

Berita Mesir. Menjadi perhatian dunia. Semua pihak. Semua elemen. Semua gerakan. Liberal, sekuler, islam moderat, ekstrimis, kultural, semuanya. Berita Mesir menjadi berita yang berhari-hari dan berbulan-bulan menghiasi media massa. Menjadi headline. Menjadi topik utama. Menjadi fokus ulasan. Dari sudut pandang mana saja. Dari teori apa saja. Semua mengajukan pendapat. Semua memaparkan argumentasinya. Tak pelak, berita ini juga menjadi 'trending topic' di jagad maya. Blog, Twitter dan Facebook. Semua berlomba menyebar berita. Semua berlaga saling membela. Ada kubu yang saling mengambil posisi ekstrim berlawanan. Ada yang mencoba netral. Ada yang hanya prihatin. Mesir menjadi babak baru sejarah DEMOKRASI. Kata yang selama ini diagungkan. Menjadi ideologi orang-orang di Barat dan Amerika sana. Untuk membangun sebuah tatanan kenegaraan yang ideal katanya. Begitulah. Demokrasi diajarkan dan dianjurkan ke seluruh penjuru negara dunia. Walau tak semua, tapi mungkin sebagian besarnya sudah mengarah kesana. Para pejuang DEMOKRASI biasanya juga yang juga paling lantang berteriak tentng HAM. Hak Asasi Manusia. Demokrasi mengajarkan kebebasan berpendapat. Karena kebebasan dilindungi disini. Demokrasi mengajarkan tentang cara memilih pemimpin. Karena pemimpin harus dipilih dengan terbuka tanpa paksaan oleh rakyatnya. Demokrasi mengajarkan tentang perlindungan terhadapa warga negara. Karena setiap warga negara wajib dilindungi oleh negara, se-minoritas apapun. Dan tentu, banyak lagi pelajaran, kosa kata dalam kamus DEMOKRASI. Tapi akhir-akhir ini, semenjak meletus gerakan pemberontakan di Mesir, yang ditandingi dengan gerakan mempertahankan legitimasi, sepertinya kita harus belajar tentang kosa kata baru dalam kamus DEMOKRASI. Entah tepat atau tidak, tapi itulah yang kini nyata dan bisa dilihat dengan mata tanpa kaca pembesar. Mengapa kosa kata ini layak masuk dalam kamus DEMOKRASI? Karena mereka yang selama ini mengaku para penggiat DEMOKRASI, mereka yang menjadi negara paling terdepan mengajarkan DEMOKRASI, tak berkutik dan seolah mengaminkan apa yang terjadi di Mesir yang sedang berproses dalam DEMOKRASI. Dan inilah, EMPAT kosa kata baru dalam kamus DEMOKRASI : Pertama, kosa kata baru dalam kamus DEMOKRASI adalah KUDETA. Ya, DEMOKRASI sekarang mengajarkan kepada kita untuk memperbolehkan KUDETA dengan apapun dalihnya. Kemenangan seorang presiden yang sah tak lagi harus dikalahkan dalam bilik-bilik pemungutan suara. Selama Anda memiliki kekuatan MILITER yang bergabung dengan orang-orang yang kalah dalam PEMILU (cara paling DEMOKRATIS memilih pemimpin dalam negara DEMOKRASI) maka Anda berhak untuk mengganti pemimpin tersebut. Alasan bisa dibuat dengan retorika yang sangat fasih dan argumentatif. Begitulah yang nyata di Mesir. Tentang KUDETA yang dimaklumi, bahkan didukung. Maka, bersiaplah untuk menerima kosa kata baru ini dalam kamus DEMOKRASI. Kedua, kosa kata baru dalam kamus DEMOKRASI adalah PEMBREDELAN media. Ya, DEMOKRASI sekarang juga mengajarkan kita untuk memperbolehkan MEMBREDEL MEDIA, tanpa malu lagi. Di MEDIA internal berkoar-koar tentang kebebasan berekspresi, tapi dijalanan para pengajar DEMOKRASI seperti ini MENUTUP stasiun TV, media cetak, jaringan internet, bahkan MEMBUNUHI dengan PELURU TAJAM para awak media. Yang hanya menjalankan tugas mulianya, meliput sebuah peristiwa bersejarah. Maka, bersiaplah untuk menerima kosa kata ini. Karena ini dipertunjukkan NYATA dan tak banyak pihak yang selama ini berkoar-koar paling keras tentang DEMOKRASI berani untuk menentang kosa kata ini. Ketiga, PENANGKAPAN tokoh-tokoh oposisi. Ya, DEMOKRASI sekarang mengajarkan kita untuk memperbolehkan MENANGKAP para tokoh oposisi, para lawan politik. Tuduhan bisa dibuat seperti itu. Tidak susah. Dan inilah yang terjadi. Di Mesir. Tempat dimana DEMOKRASI mengajarkan banyak kosa kata baru. Lihatlah, mereka yang mengatakan akan mengadakan proses inklusif dengan merangkul semua pihak, hanya banyak bicara yang sangat berlainan dengan FAKTA. Tak kurang dari belasan ribu orang ditangkap, beserta pimpinan-pimpinan tertinggi organisasi yang dianggap lawan politik terberatnya. Begitulah, kosa kata baru dalam kamus DEMOKRASI. Keempat, PEMBUNUHAN rakyat yang menyuarakan aspirasi. Ya, tak kurang dari 600 orang (versi media pendukung kudeta di Mesir) dan 6000 orang (versi gerakan anti kudeta di Mesir) masyarakat yang sedang BERDEMONSTRASI menyuarakan ASPIRASINYA dibunuh secara keji. Diseberang sana para pejabat kudetanya mengatakan bahwa mereka hanya menggunakan peluru karet dan gas air mata. Tapi dilapangan pembantaian itu, peluru-peluru tajam berbicara. Meninggalkan lubang-lubang bagi para pembela DEMOKRASI SEJATI. Ribuan foto dan video-video yang mampu merekam pun tak kan lagi mungkin dihapus dari rekam jejak para penjabat kudeta yang mengklaim akan melindungi rakyatnya. Bahkan yang lebih memedihkan, dalam sebuah wawancara media internasional, mereka mengatakan, 'IM tak lebih hanya 3juta jiwa dibandingkan denga 90juta jiwa rakyat Mesir. Kami siap menghancurkannya atau memasukkan semuanya ke penjara dalam waktu 6 bulan'. Betapa, DEMOKRASI mengajarkan kosa kata yang sangat mengejutkan. Inilah EMPAT kosa kata itu untuk menggambarkan tafsiaran baru tentang DEMOKRASI kini. Cukup EMPAT dulu, sebagai penghormatan atas para 'martir' DEMOKRASI di lapangan #R4BIA. Salam DEMOKRASI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun