Mohon tunggu...
arif budiman
arif budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAIN BOLA

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tugas UAS program peer support

23 Januari 2025   07:53 Diperbarui: 23 Januari 2025   06:51 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam lingkungan pendidikan, kesejahteraan psikologis peserta didik memegang peranan penting dalam mendukung keberhasilan belajar. Salah satu pendekatan yang efektif untuk memenuhi kebutuhan ini adalah melalui program peer support yang dikombinasikan dengan bimbingan konseling dan layanan psiko-sosial. Program ini bertujuan untuk menciptakan suasana sekolah yang sehat secara mental dan sosial, di mana siswa saling mendukung di bawah bimbingan profesional.

Pentingnya Peer Support dalam Lingkungan Sekolah

Anak-anak dan remaja sering merasa lebih nyaman berbicara dengan teman sebaya mereka daripada dengan orang dewasa ketika menghadapi masalah pribadi. Oleh karena itu, program peer support melibatkan siswa sebagai konselor sebaya yang dilatih untuk memberikan dukungan emosional, membantu teman mereka menghadapi tantangan, dan mengarahkan mereka kepada layanan yang lebih profesional jika diperlukan.

Program ini bukan hanya sekadar kegiatan saling berbagi, tetapi juga berfungsi sebagai sistem dukungan yang terstruktur. Siswa yang berperan sebagai peer counselor diberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif, empati, dan keterampilan komunikasi yang efektif. Dengan keterampilan ini, mereka mampu mendampingi teman-temannya yang mengalami stres akademik, masalah hubungan sosial, atau kesulitan emosional lainnya.

Tujuan Utama Program

1. Meningkatkan Kesejahteraan Mental dan Sosial Siswa

Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan peduli di sekolah, sehingga siswa merasa lebih nyaman dan aman secara emosional.

2. Mengurangi Stigma Kesehatan Mental

Dengan membiasakan diskusi terbuka tentang kesehatan mental, program ini dapat membantu menurunkan stigma yang seringkali menghambat siswa mencari bantuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun