Mohon tunggu...
arif budiman
arif budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAIN BOLA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perkembangan Teori Holland

26 November 2024   02:19 Diperbarui: 26 November 2024   04:21 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.1Sejarah Perkembangan Teori Holland

   John Holland lahir di Omaha, Nebraska pada tahun 1919. Dia lulus dari University of Omaha di 1942 dan melanjutkan untuk memperoleh gelar doktor dari University of Minnesota. Dia dikhususkan 40 tahun ke depan untuk mengajar universitas dan penelitian. John Holland adalah seorang ikonklas muda yang dididik dalam tradisi Minnesota Empiris (Jika sebuah benda bergerak maka ukurlah. Jika dua benda bergerak maka hubungkanlah keduanya) yang melanggar dari pendekatan dominan terhadap kepentingan pengukuran. Beliau dijuluki “dustbowl empiricism” untuk asal usul Midwestern-nya. Tradisi Minnesota menghindari teori yang mendukung metode pengukuran atheoritical atau empiris. Kreasi Holland bersifat teoritis namun sangat praktis dalam penggunaannya, self-scoring measure pada minat pekerjaan (the Vocational Preference Inventory [VPI; Holland, 1985], diikuti oleh the Self-Directed Search [SDS; Holland, Fritzsche, & Powell, 1994]) dikatalisis dalam pergeseran penekanan profesi konseling dari perumusan teori pemilihan pekerjaan kembali pada pengoptimalan penggunaan evaluasi intervensi dan asesmen karir. Pada tahun 1990-an pergeseran ini berawal dari persaingan pengembangan teori ke desain dan evaluasi pada intervensi karir yang lebih efektif melengkapi siklus psikologi pekerjaan dari praktis ke teoritis dan kembali ke praktis.

  Keterkaitan antara teori dan praktek sejak awalnya telah menjadi karakteristik Model Holland (Holland, 1959). Gaya karakteristik ilmiah Holland telah diuji, direvisi dan telah digunakan oleh sejumlah rekan-rekan profesional dengan siapa Holland berkomunikasi secara teratur dan kepada siapa ia memberikan bimbingan dan dukungan intelektual. Dari profesional yang mengikutinya, dalam ukuran besar Holland memiliki model dan akun instrumen yang kreasi dan praktis dan mendapat dukungan yang besar dari publik dan kalangan profesional.

 Teori Holland (1997) menjelaskan bahwa interaksi individu dengan lingkungan tersebut dapat menghasilkan karakteristik pilihan pekerjaan dan penyesuaian lingkungan pekerjaan. Inti dari teori ini adalah proyeksi dari kepribadian individu dengan suatu pekerjaan. Selain itu, teori ini menganggap bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan adalah merupakan hasil dari interaksi antara faktor keturunan dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggapm memiliki peranan penting. Teori ini menegaskan bahwa kebanyakan orang menyerupai lebih dari satu tipe kepribadian.

1.2Konsep Dasar Pilihan Karir Berdasarkan Teori Holland

Mendasari teori Holland yang berasumsi bahwa kepentingan pekerjaan merupakan salah satu dari aspek kepribadian, dan karena itu deskripsi dalam pekerjaan individu juga terkait dengan deskripsi dalam kepribadian individu. Teori Holland menjelaskan tentang struktural-interaktif, karena teori Holland tersebut telah menyiapkan antara kepribadian dan jenis pekerjaan. Holland menggambarkan typology sebagai struktur untuk informasi pengorganisasian tentang pekerjaan dan individu, sedangkan asumsi tentang individu dan lingkungan yang bertindak satu sama lain merupakan komponen interaktif dalam teorinya. Hal tersebut dapat disimpulkan dalam proposisi asumsi formal (utama) teori Holland (Brown,D & Associates:2002) sebagai berikut:

a.Dalam budaya, orang yang paling dapat dikategorikan sebagai salah satu dari enam jenis: Realistis, investigative (intelektual), artistik, sosial, Enterprising (giat), dan konvensional.

b.Ada enam model lingkungan yaitu realistis, investigative (intelektual), artistik, sosial, Enterprising (giat), dan konvensional.

c.Individu akan mencari lingkungan yang membiasakan dirinya untuk melatih ketrampilan dan kemampuan, mengekspresikan sikap dan nilai-nilai, dan mengambil peran dan masalah yang menyenangkan

d.Perilaku ditentukan oleh interaksi antara kepribadian dan lingkungan.

e.Manusia akan menemukan lingkungan-lingkungan yang kuat dan memuaskan ketika pola-pola lingkungan tersebut menyerupai pola kepribadian mereka. Situasi ini berpengaruh pada stabilitas perilaku karena orang-orang mendapatkan banyak penguatan yang selektif dari perilaku mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun