Sekilas sore tadi aku membaca running text di TVone: Mufti Mesir meresahkan penggunaan ayat Al-Qur’an sebagai ring tone.
Kupikir cuma aku saja yang resah dengan itu. Kupikir cuma aku yang pandangan dan ilmu agamaku yang masih sangat dangkal ini yang merasakannya.
Kenapa baru sekarang aku berani menyampaikannya? Karena ternyata di balik berbagai iklan tentang konten-konten keagamaan itu ada nama-nama besar dan kondang para ulama. Lalu siapalah aku ini dibanding mereka?
Hai para Ustadz yang dihormati,
Hai para Qari’ yang dimuliakan,
Apakah dengan ilmu agama yang kalian miliki kalian pernah berpikir, apa yang telah Rasulullah Muhammad korbankan agar Allah SWT tergerak untuk menurunkan ayat-ayat suci itu?
Apakah dengan ilmu agama yang kalian miliki kalian pernah berpikir bagaimana ujian-ujian yang dialami Rasulullah Muhammad jalani agar Allah SWT tersentuh untuk memberi tuntunan mutakhir bagi umat manusia di muka bumi ini?
Apakah dengan suara merdu kalian, kalian pantas menarik upah atas firman-firman Allah SWT yang kalian lantunkan?
Apakah dengan suara merdu kalian, kalian berhak menuntut bayaran atas apa yang kalian perdengarkan?
Sadarkah kalian bahwa umat Allah di muka bumi ini tidak semuanya mampu membayar apa yang harus mereka bayar atas apa yang kalian perdengarkan?
Kalian selalu berteriak haram atas apapun juga,membuat kami umat yang tidak tahu apa-apa tentang ilmu agama ketakutan akan dosa.
Kalian selalu berteriak, AWAS! HATI-HATI! ADA YANG AKAN MENISTA AGAMA KITA.
Tapi perbuatan kalian,menjual ayat-ayat suci,adalah perbuatan menistakan agama yang senista-nistanya.
Maka bagi kalian, batallah Syahadad kalian. Otomatis batal pula Shalat, Puasa,Zakat, dan Haji kalian.
Aku tidak peduli dengan kalian yang tidak setuju dengan apa yang kusampaikan. Dengan segala keterbatasanku aku berdiri berhadap-hadapan dengan kalian!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H