Mohon tunggu...
Arif B Santoso
Arif B Santoso Mohon Tunggu... -

mending begini deh!!! e mail ku arfbsantoso@gmail.com./0818101521. YM arfbsantoso@yahoo.com. Skype: arif.b.santoso. Facetime: arfbsantoso@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Balada Inge: Pertemuan Pertama

22 Maret 2010   16:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:16 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah berpacaran jarak jauh selama 4 bulan, 26 hari dan 13 jam, Inge, Kompasianer yang tinggal nun jauh di Liverpool dan Suhu Andi Dharma, Kompasianer yang juga Pelatih Tai Chi di Batam akhirnya memutuskan untuk bertemu pertama-kalinya. Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah warung kopi Aceh waralaba milik Zulfikar Akbar di Bandara Soekarno Hatta.

Inge datang menggunakan pesawat jet pribadi Falcon 7X milik Kerajaan Negeri Ngotjoleria langsung dari John Lennon Airport menuju Bandara Soekarno Hatta. Jarak 11.866 km ditempuh pesawat jet canggih keluaran tahun 2009 itu dalam waktu 15 jam 20 menit. itupun sudah termasuk transit 2 jam di Dubai karena Inge ingin sekali dijamu Susu Onta oleh Mukti Ali, Kompasianer yang menjadi Camat di negara itu.

Membayangkan akan bertemu dengan kekasih hatinya yang selama ini hanya dikenal lewat tulisan (oh,ini yang membuatnya jatuh hati), telepon (yang selalu membuat Inge selalu tak bisa tidur karena mereka telponnya sudah larut malam) dan foto profile di Kompasiana (yang membuat Inge selalu bertanya berapa sebenarnya usia kekasihnya), menyebabkan Inge tak bisa duduk diam. Berkali-kali ia berkaca, merapikan rambur dan juga make up nya.

“Eh iya, iPod ku, waduh bisa gawat kalau Koko Andi pinjam”, maka digantinya semua lagu Bang Haji serta Ridho Rhoma. Ah, ketemu! “Ini rada intelek dikit”, pikir Inge saat membongkar cd lagu koleksi Baginda ASA. Sebuah album Kompilasi dari Rick Wakeman, mantan pentolan band Yess dari negeri Ingris. Mendengar lagu yang rada aneh di telinganya minimal membuat Inge tetap terjaga hingga pesawat Kerajaan Negeri Ngotjoleria mendarat dengan anggunnya di Bandara Soekarno Hatta jam 9.35 pagi itu.

“”Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha...........,, masih ada waktu 1 jam oi”, kata Inge sambil tertawa dengan gayanya yang khas, tak perduli waktu, tempat dan situasi. Dengan anggun Inge berjalan melewari lorong bandara menuju tempat pertemuan. “Hmmmmm..... akhirnya, Koko, siumoy dataaaaanggg”, kata Inge dalam hati sambil tersenyum-senyum kecil dengan mata sedikit juling.

Kedatangan sahabat dari jauh tentunya tidak dilewatkan begitu saja oleh Zulfikar Akbar. Disiapkan tempat khusus bagi Inge dan –kelak—Suhu Andi. Suasana Warung Kopi yang biasanya hingar bingar dengan percakapan diredamnya dengan membatasi pengunjung. Pokoknya suasananya seromantis mungkin. mendekati romantisnya suasana saat Zulfikar dan Christine Mariska saat berbulan madu.

Setelah sedikit berbasa-basi, Inge akhirnya sendiri, Zul harus mengantar sang istri berbelanja keperluan bayi.

20 menit menunggu membuat Inge bosan. diambilnya iPod dan dipasangnya earphone, langsung terdengar alunan lagu Merlin The Magician yang sedikit nge beat meski rada rumit.

Tak berapa lama, ada rasa aneh di perut Inge. “Ah, benar juga Ali, susu Onta yang belum dimasak akan bikin kembung perut”,pikir Inge, Rasa melilit di perutnya tak tertahankan.

Inge menoleh ke kanan dan ke kiri. Tempat ngopi yang nyaman itu mulai penuh. Meja-meja mulai ramai terisi. Sementara, “Hadooohh, perutku kok gini yaaaa.....” Ada dorongan untuk buang angin yang kuat dari dalam perutnya. Duduk Inge makin tak tenang.

Akhirnya, otak cerdas Inge menemukan jalan keluar, “Ah, biar aja lah ku keluarkan dikit-dikit. Ada musik ini, kukeluarkan seirama lagu”. Lega dengan ide itu, mulailah Inge berimprovisasi. Lagu berdurasi 8 menit 54 detik itupun mendapatkan tambahan melodi yang cukup manis dari Inge. Alunan yang lembut ditimpalinya dengan keluaran yang lembut pula, Alunan yang cepat dan keraspun disesuaikannya dengan sempurna.

Akhirnya lagu pun berakhir. Inge pun makin tak tahan karena ada desakan lain yang lebih besar dari dalam perutnya.

Ingepun berdiri dan memutar tubuhnya dengan anggun untuk menuju toilet VIP yang sudah disiapkan oleh Zul.

Betapa kagetnya Inge mendapat tatapan mata dari setiap orang yang ada di Warung Kopi Aceh itu. Ada 142 pasang mata yang memandangnya dengan tatapan aneh dan dengan hidung yang tertutup.

Lebih kaget lagi ketika dilihatnya wajah seseorang yang sepertinya sangat ia kenal dan selalu hadir dalam mimpinya, namun kali ini dengan wajah hijau kemerahan.

Tiba-tiba Inge tersadar, “Waduh, aku kan denger lagu dari iPod......!!!!!!!!!!”

(terinspirasi dari reportase perjalanan cinta mereka yang telah ditulis oleh Ikaparhusip)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun