Mohon tunggu...
Andi Arifayani
Andi Arifayani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

www.andiarifayani.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bertemu "Puteri-puteri" di Masjid Istiqlal

1 Juli 2015   16:18 Diperbarui: 1 Juli 2015   16:34 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berada di ibu kota membuat saya tidak ingin melewatkan momen shalat tarawih di salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal. Keberadaan masjid Istiqlal sebagai salah satu icon kota Jakarta membuat banyak yang berbondong-bondong datang untuk merasakan sensasi beribadah di tempat ini. Benar saja, saya datang pada hari minggu sore menjelang berbuka puasa dan lantai bawah gerbang Al Fatah masjid Istiqlal sudah dipenuhi pengunjung yang ingin berbuka puasa. Mereka duduk membentuk barisan yang rapi sambil menunggu takjil yang akan dibagikan oleh petugas masjid.

Selain menunggu takjil, shalat tarawih di Masjid Istiqlal juga menyisakan kesan tersendiri. Saya takjub melihat ibu-ibu yang berusia baya yang bertugas mengatur shaf (barisan saat shalat) agar rapi. Mereka berpakaian terang dengan salempang bertuliskan ‘PEMANDU SHAF ISTIQLAL’, persis puteri Indonesia.


 

Keberadaan ibu-ibu ini cukup menarik perhatian. Saat ceramah berlangsung, mereka dengan sigap berdiri dan memantau celengan masjid yang jumlahnya puluhan. Pemandu shaf ini juga memastikan celengan masjid ‘jalan’ di jalur yang tepat. Jumlah mereka banyak, tapi tidak sempat saya hitung. Mungkin ada sekitaran 10 orang atau lebih.

Mungkin ada yang bertanya-tanya untuk apa keberadaan para penjaga shaf ini? Bukankah shalat sudah cukup tertib di beberapa masjid lain meski tanpa mereka. Tapi mungkin bagi anda yang pernah merasakan shalat di masjid yang besar, terkadang ada saja beberapa jamaah yang mencari tempat strategis untuk memebentangkan sajadah tanpa peduli kalau shaf atau barisan di depan masih lowong dan kosong. Banyak juga jamaah yang tidak meluruskan dan merapatkan shaf karena memakai sajadah super besar dan berpikiran kalau sajadah adalah batas teritorial dalam  shalat. Padahal, Tahukah anda apa akibat dari shaf yang kosong atau tidak rapat dan lurus?

“luruskanlah shaf-shaf kalian karena sesungguhnya kelurusan shaf adalah bagian dari kesempurnaan shalat” (HR Muslim )

Selamat bertugas ‘puteri-puteri’ penjaga shaf masjid Istiqlal. Sudah hampir separuh ramadhan. Semoga selalu dianugrahi kesehatan untuk terus menjaga shaf. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun