"Q-pang" atau Qulit pisang
Alasan menjadikan limbah  kulit pisang sebagai bahan utama pembuatan pupuk organik cair?
Kulit pisang seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat, kebanyakan masyarakat melihat kulit pisang hanya sampah biasa. Biasanya masyarakat hanya memanfaatkan buahnya saja untuk dikonsumsi secara langsung ataupun diolah berbagai makanan dan masyarakat langsung membuang kulitnya begitu saja, tapi jangan salah limbah kulit pisang ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair yang memiliki manfaat untuk pertumbuhan, mempercepat pembungaan dan pembijian pada tanaman. Salah satu keuntungan pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan juga batang.
Kulit pisang memiliki kandungan seperti karbohidrat, lemak, protein, 15% kalium, 2% fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air. Salah satu kandungan yang baik untuk tanaman adalah kandungan kalium dan fosfor yang baik untuk pertumbuhan, pembungaan dan pembijian.
Selain mengurangi sampah yang ada di lingkungan pemanfaatan limbah kulit pisang juga bisa menambah nilai ekonomi dari limbah tersebut dan juga bisa menjalankan pertanian yang berkelanjutan karena tidak menimbulkan efek negatif terhadap tanah secara terus menerus.
Bahan -- bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk cair ini tergolong sederhana dan mudah ditemukan di kehidupan sehari  - hari. Bahan -- bahannya terdiri dari:
- Kulit pisang
- Dedak
- Gula jawa
- EM4
- Bonggol pisang
- Air bersih
Alat yang diperlukan seperti:
- Pisau
- Saringan
- Ember
Cara pembuatan pupuk organik cair kulit pisang adalah sebagai berikut:
1. pertama bahan dan alat dipersiapkan terlebih dahulu
kemudian limbah kulit pisang dan bonggol pisang masing -- masing sebanyak 1 kg dihaluskan,setelah itu dimasukkan kedalam ember yang sudah berisi air bersih sebanyak 3 liter.
- Kemudain diaduk supaya pupuk merata tidak ada yang menggumpal.
- Ember ditutup untuk mengurangi bakteri masuk dan setiap 2 hari sekali pupuk diaduk untuk menstabilkan suhu dan mencegah terjadi penggumpalan.
- Dan diamkan selama 3 minggu untuk mendapatkan pupuk yang matang, pupuk yang matang dapat dicirikan dengan pupuk berbau seperti fermentasi (bau tape) dan ada tetesan air yang ada didalam ember.
- Setelah 3 minggu pupuk yang sudah jadi bisa disaring untuk memisahkan ampas dengan pupuk cairnya.
- Pengaplikasian pupuk cair bisa dilakukan 3 hari sekali.Â
contoh hasil pengaplikasian pupuk cair kulit pisang pada sayuran bayam