Mohon tunggu...
Rahardian Budi Permana
Rahardian Budi Permana Mohon Tunggu... Lainnya - PT TIMAH Tbk

Bidang Reklamasi dan Konservasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Genangan Air! Mahasiswa KKN UNDIP Mengaplikasikan Biopori untuk Resapan Air

12 Agustus 2022   16:48 Diperbarui: 12 Agustus 2022   17:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang -- Di negara tropis seperti Indonesia, intensitas hujan turun secara fluktuatif di waktu yang tidak menentu. Usai hujan seringkali meninggalkan genangan air terutama di daerah dengan pemukiman padat dan elevasi yang rendah seperti halnya di Desa Gondoriyo, Kota Semarang. Genangan air ini masih dianggap lumrah oleh masyarakat karena keberadaanya yang sering terjadi. Namun genangan menyimpan cukup bahaya bagi masyarakat karena genangan air dapat menjadi tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak dan menjadi vektor penyakit.

Biopori merupakan salah satu cara alternative untuk mencegah adanya genangan air dengan cara meningkatkan resapan air dalam tanah. Nantinya air yang tergenang diatas permukaan tanah akan masuk kedalam lubang biopori dan dialirkan kedalam tanah. Sehingga nantinya tidak ada lagi genangan air yang menggenang lama di atas permukaan dan mengganggu aktivitas masyarakat.

dokpri
dokpri

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Desa Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, seorang mahasiswa Program Studi S1 Teknik Lingkungan Arifa Sofia Putri mengaplikasikan teknologi biopori setelah melihat beberapa permasalahan yang ada salah satunya adalah adanya genangan air pada beberapa titik terutama pada lingkungan dengan permukaan tanah yang relatif datar. Penanaman biopori terbagi menjadi beberapa titik penting yang berpotensi menghasilkan genangan ketika musim hujan pada Selasa, 9 Agustus 2022.

dokpri
dokpri

Adanya biopori ini harapannya dapat membantu meningkatkan resapan air dan mengurangi genangan-genangan air pada musim penghujan sehingga mencegah bahaya yang timbul. Selain menanam biopori, juga dilaksanakannya pembagian biopori disetiap RT. Masing-masing wilayah dapat secara mandiri menanam biopori di lingkungannya sendiri sehingga menciptakan kesadaran masyarakat akan pentinganya resapan air. Masyarakat pun merespon dengan baik akan adanya biopori ini selain baru, biopori ini dapat menambah nilai lingkungan di wilayah masyarakat sekitar.

Penulis: Arifa Sofia Putri
Dosen Pembimbing: Ir. Bambang Sulistiyanto, M. Agr. Sc., PhD., I.P.U.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun