MALANG - Seperti kita ketahui, tanaman bonsai merupakan sesuatu yang menggabungkan antara alam dan seni. Kenapa begitu, karena bonsai sendiri adalah suatu teknik mengkerdilkan tanaman yang diambil dari alam yang bisa berpotensi tumbuh. Untuk waktunya sendiri tidak sebentar dan bisa dikatakan cukup atau bahkan sangat lama sampai bertahun-tahun dan teknik serta tenaga yang dikerahkan pun tidak mudah dan butuh ketelatenan yang sangat tinggi dan itu tidak mudah.Â
Maka dari itu, tak heran kalau harga bonsai bisa jadi sangat mahal. Dan itu bisa menjadi senjata masyarakat untuk melakukan pengembangan terhadap bonsai yang bernilai ekonomis tinggi karena untuk bonsai sendiri harga yang ditawarkan cukup stabil dan selalu tinggi nilai harga dari bonsai tersebut yang berpeluang untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
Maka dari itu perlu dilakukan pendekatan dan pelatihan kepada masyarakat terhadap tanaman bonsai yang bernilai ekonomis tinggi. Menanggapi Hal tersebut Tim PMM Mitra Dosen UMM Â 2021 dari Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang atau DPPM UMM yang akan berkolaborasi dengan Komunitas Bonsai Malang (KBM) akan melakukan hal tersebut untuk memaksimalkan peluang dan upaya peningkatan ekonomi untuk masyarakat dan untuk lokasinya sendiri berada di Kelurahan Madyopuro sesuai rekomendasi dari dosen pembimbing lapang sekaligus dosen pengabdi yang kebetulan adalah salah seorang anggota KBM (Komunitas Bonsai Malang), beliau adalah Setyo Wahyu Sulistyono S.E., M.E dan juga rekan pengabdinya yaitu Firdha Aksari Anindyntha S.E., M.Ec.Dev, serta 3 anggota Mahasiswa/i yang menjadi partner atau mitra kerja beliau-beliau.Â
Terpilihnya Kawasan Madyopuro bukan tanpa alasan, karena di lokasi tersebut tidak sedikit juga anggota KBM (Komunitas Bonsai Malang) yang berdomisili di lokasi tersebut, dan untuk lokasi pelaksanaannya bertempat di RW 04 Madyopuro tepatnya di Jln. Ki Ageng Gribig Gang. Mirej RT 1 dan 2.
 Tim Pun bergegas melakukan perizinan dan berbincang-bincang sedikit mengenai tanaman bonsai dengan Ketua RW setempat serta pematangan program. "Disini juga banyak mas yang memelihara dan suka tanaman bonsai, tapi hanya sekedar untuk hobi dan tidak dbuat sebagai bisnis", ujar Bpk Jumadi selaku Ketua RW ditempat tersebut. Ucapan serupa pun diucapkan oleh ibu ketua PKK setempat saat melakukan koordinasi kegiatan, " Tanaman Bonsai disini banyak mas, disana, disitu, dibelakang sana juga ada cuman ya begitu hanya sekedar hobi saja, tidak untuk berbisnis" ujar Ibu Ima selaku ketua PKK saat didatangi oleh perwakilan Mahasiswa pengabdi, beliau pun menambahkan kalau warga nya yang tiba-tiba banyak yang memelihara bonsai itu dikarenakan ada salah satu warga yang berhasil menjual tanaman bonsai dengan harga yang sangat mahal, hal itulah yang menyebabkan banyak warga yang mencoba membonsai tanaman.Â
Hal itulah yang membuat tim menjadi berfikir bahwa tanaman bonsai berpengaruh terhadap perilaku masyarakat karena harga itu memang benar adanya. "Orang-orang disini itu banyak mas yang tiba-tiba nyoba atau memelihara bonsai karena dulu pernah ada salah satu tetangga saya itu menjual tanaman bonsai, dan itu laku mahal, nah dari situ tiba-tiba orang-orang nih ngikut semua, tapi nggaktau ngikut itu emang nantinya untuk dijual atau cuma buat coba-coba aja." Pungkas Bu Ima diakhir pembicaraan.
Untuk hari H pelaksanaan, tidak hanya akan dilakukan pelatihan dan pendekatan namun tim juga melakukan pameran tanaman bonsai berbagai jenis dan bentuk, terlihat para warga sangat antusias dan begitu penasaran untuk melihat dan bertanya" tentang bonsai yang dipamerkan tersebut. Tidak hanya bapak/ibu rumah tangga saja namun tidak ketinggalan para pemuda-pemuda desa yang notabene kaum millennial yang seperti kita ketahui jarang untuk melakukan atau memahami teknik bonsai yang merupakan tradisi lama itupun juga hadir dalam jumlah banyak.Â
Untuk inti dari kegiatan tersebut adalah pemahaman dan pengertian tentang tanaman bonsai yang dijelaskan oleh ketua KBM dan tidak hanya itu untuk selanjutnya adalah melakukan praktik membonsai dengan tanaman yang sudah disiapkan oleh tim dan terlihat para warga pun tak sedikit yang sudah lancar dan fasih untuk membonsai, mungkin hanya beberapa yang perlu bimbingan dari tim.
Pasca kegiatan, melihat apa yang dilakukan warga sebelumnya, tim PMM melihat seperti ada potensi untuk membangkitkan kembali selera warga terhadap tanaman bonsai meski itu hanya sebagai hobi dan hanya perlu dorongan untuk ketelatenan serta media perlengkapan yang mudah ditemui. Karena melihat antusiasme warga dalam menghadiri kegiatan tersebut melebihi tamu undangan yang disiapkan.Â
Dengan ini, kami tim PMM berharap untuk kedepannya warga bisa melanjutkan atau bahkan mengembangkan ketertarikan dan eksistensi terhadap bonsai dan tidak hanya berhenti pada saat selesai pelatihan yang dilakukan tim PMM dan diharapkan untuk warga sadar akan nilai rupiah yang sangat tinggi bisa dihasilkan dari tanaman bonsai dan hal tersebut bisa dijadikan sebagai roda ekonomi bagi masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H