Mohon tunggu...
Arif Amri Panggabean
Arif Amri Panggabean Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Fakultas Sains Dan Teknologi Jurusan Fisika

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Sinar Matahari di Masa Pandemi Covid-19

14 Agustus 2020   15:54 Diperbarui: 15 Agustus 2020   20:18 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penulis : Arif Amri Panggabean

COVID-19 adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus yang dimana virus ini menyerang sistem pernafasan. Pada virus ini menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti deman diatas 38 C, batuk dan sesak nafas bagi manusia, dan selain itu gejala ini dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare.

Bagi penderita COVID-19 ini dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Virus ini merupakan virus jenis baru dari corona virus  yang menular ke manusia, virus ini dapat menyerang siapa saja, seperti pada kalangan lansia, orang dewasa , anak-anak, dan bayi, termasuk juga pada ibu -- ibu yang sedang hamil dan juga menyusui. Seperti kita ketahui penularan COVID-19 ini menular dari manusia kemanusia melalui kontrak erat dan droplet ( percikan cairan pada saat bersin  dan batuk), dan tidak melalui udara. Apabila dilihat dengan mikroskop elektron dimana bentuk COVID-19 ini dapat digambarkan seperti virus yang memiliki mahkota.

COVID-19 ( Corona Virus Disease 2019) pertama kali di temukan di Wuhan pada akhir Desember 2019. Dimana virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar ke seluruh duinia, temasuk Indonesia dimana prosesnya hanya waktu beberapa bulan saja. Sehingga mengakibatkan beberapa Negara menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus ini.

Indonesia juga memerlakukan kebijakan pembatasan sosial bersekala besar ( PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini, dikarenakan jumlah kasus positif  virus corona (COVID-19) di Indonesia terus bertambah. Dimana menurut data yang diliris jumlah kasus yang positif oleh virus ini terkonfirmasi  hingga 12 Agustus 2020 ialah 130.780 orang, dan jumlah kematian ada 5.903 orang, pada kasus ini dapat dilihat dari presentase dimana lansia memiliki angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan dari usia lainnya.

Apakah Sinar Matahari Mampu Membunuh Virus Corona (COVID-19) ?

Dalam kajian ilmu fisika sinar matahari terdiri dari tiga jenis sinar yaitu UVA, UVB dan UVC adalah jenis sinar ultraviolet dimana perbedaannya terletak di panjang gelombangnya. Dalam hal ini sinar matahari pagi dianggap  mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga diklaim mampu membunuh virus corona (COVID-19) dimasa pandemi ini , sebenarnya dalam konsep ini sinar matahari bukan mematikan virus, namun meningkatkan imunitas tubuh agar mampu melawan virus. Sebelum COVID-19 muncul sinar matahari kerap dihindari karena memiliki dampak yang negatif seperti pada kulit, dan disisi lain sinar matahari mengambil peran sebagai penambah asupan viatamin D yang berguna dimasa pandemi virus corona (COVID-19).

Dimasa pandemi COVID-19 ini dimana waktu yang terbaik berjemur di sinar matahari ialah dilakukan pada tengah hari yang di mulai dari jam 10 samapai  jam 11 siang, adapun rentang waktu yang digunakan saat berjemur ialah selama 10 sampai 15 menit saja karena bertujuan untuk mencegah kerusakan atau kulit terbakar yang diakibatkan sinar matahari.

Dalam hal ini salah satu manfaat dari sinar matahari ialah meninggkatkan sistem kekebalan tubuh, dimana  sel darah putih akan meningkat dengan paparan sinar matahari dan ini memainkan peran yang sangat penting dalam hal memerangi penyakit dan menjaga tubuh terhadap infeksi virus. Sinar matahari ini cukup sangat membantu sistem kekebalan tubuh yang tentunya sangat membantu kita untuk dapat melakukan  aktivitas didalam rumah dengan baik di tengah pandemi COVID-19.

Masa pandemi COVID-19 ini belum ada yang memastikakan kapan masa ini berakhir, karena masa depan COVID-19 ini sulit untuk dilihat karena banyak variabel yang belum dipahami. Penulis di sini mengajak pembaca untuk mengikuti protokol kesehatan serta upaya dalam meningkatkan imun tubuh seperti yang sudah saya bahas dalam tulisan saya ini untuk memutus penyebaran virus corona (COVID-19).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun