Ditengah hiruk pikuk dunia yang didominasi oleh ekstrovert, introvert sering kali disalahpahami dan dipandang sebelah mata. Kesalahpahaman ini tak jarang memicu stigma dan diskriminasi, membuat introvert terpinggirkan dan terluka.Â
Dalam Islam, setiap individu memiliki potensi dan kelebihannya masing-masing, tak terkecuali introvert. Sifat introvert bukan kelemahan, melainkan keragaman ciptaan Allah SWT yang patut dihargai dan dipahami.
Mari kita luruskan tujuh kesalahpahaman umum tentang introvert dalam perspektif Islam:
1. Introvert = Antisosial
Introvert memang lebih senang menghabiskan waktu sendiri untuk refleksi dan mengisi ulang energi. Namun, bukan berarti mereka antisosial atau tidak menyukai interaksi sosial. Introvert hanya membutuhkan waktu untuk memproses informasi dan menyiapkan diri sebelum berinteraksi dalam situasi sosial. Selain itu baterai sosial mereka akan cepat habis bila berada diantara keramaian, maka mereka perlu merecharge energi mereka dengan cara memberi space untuk diri sendiri.
Islam sendiri sangat menganjurkan silaturahim dan interaksi antar sesama. Introvert sebenarnya dapat menjalin hubungan sosial yang berkualitas, meskipun dengan cara yang berbeda dari ekstrovert.
2. Introvert = Pendiam dan Tidak Punya Pendapat
Introvert memang lebih memilih untuk mendengarkan dan mengamati sebelum berbicara.Â
Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki pendapat atau ide yang cemerlang. Introvert hanya membutuhkan waktu untuk merumuskan pemikiran mereka dengan matang.
Rasulullah SAW sendiri juga dikenal sebagai pendengar yang baik dan bijaksana. Beliau selalu menyimak dengan seksama sebelum memberikan nasihat dan solusi.Â