Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (QS. An-Nisa': 1)
Setidaknya ada 4 poin penting yang termaktub dalam ayat pertama Surat An-Nisa' yakni:
1. Perintah Bertakwa
Dalam ayat yang pertama Surat
An-Nisa ini diawali dengan anjuran kepada seluruh manusia agar hidup itu didasarkan atas takwa kepada Allah. Dengan dasar takwa kepada Allah itu hidup jadi terarah. Sebab apabila manusia mempergunakan akal yang waras dan melihat tanda-tanda kekuasaan dari alam yang ada di sekelilingnya, dia akan sampai kepada satu kesimpulan bahwa dalam alam ini ada penguasa Mahatinggi yaitu Allah Subhanu Wa Ta'ala.
2. Penciptaan Manusia
Dalam ayat yang pertama dari Surat An-Nisa' diatas dijelaskan bahwasanya asal-usul kejadian manusia itu adalah satu. Ada dua pendapat mengenai hal ini:
Pendapat pertama mengatakan bahwasanya pada awalnya Allah hanya menjadikan satu diri saja, yaitu Adam. Kemudian daripada diri yang satu itulah diciptakan seorang pendamping yaitu Hawa. Di dalam sebuah Hadits (Mauquf Shahabi) dari Ibnu Abbas diterangkan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuknya Adam. Hal ini pun juga disebutkan dalam Kitab Perjanjian Lama (Kejadian 2:21 22).
Pendapat kedua mengatakan bahwa diri manusia itu pada hakikatnya ialah satu kemudian dibagi dua yakni laki-laki dan perempuan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwasanya meskipun keduanya berbeda namun hakikatnya sama sebagai manusia. Karena asalnya satu, kemudian menjadi dua, kita menyadari bahwasanya antara laki-laki dan perempuan saling membutuhkan satu sama lain. Ini merupakan fitrah dimana hidup tidak akan terasa lengkap kalau bila keduanya dipisahkan.