Mohon tunggu...
Arif Alfi Syahri
Arif Alfi Syahri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

"Hanya Mahasiswa biasa yang mencoba untuk berkarya." •Jurusan : PAI, STAI-PIQ Sumatera Barat •Instagram : @muhammadarifalfisyahri •Email : arifalfisyahri94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

5 Nasehat Penyemangat dari Buya Hamka

24 Mei 2022   13:32 Diperbarui: 30 September 2022   00:30 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source | uangonline.com

Kita tidak boleh berputus asa untuk terus mencoba, meskipun didalam upaya mencoba itu seringkali mendapat kegagalan. Dari kegagalan itulah nantinya kita akan menganalisa sebab kegagalan tersebut, kemudian kita bangkit dan menyusun strategi baru dan merangkai kegagalan-kegagalan itu menjadi tangga untuk meraih keberhasilan. 

Jadi yang menjadi fokus kita sebetulnya bukanlah menjadi yang terbaik, tapi melakukan yang terbaik sesuai kemampuan kita.

4. "Biarlah kemudi patah, biarlah layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang."

Maknanya:

Jadilah pemberani dalam hidup, berjuang janganlah setengah-setengah, kerahkan segenap jiwa dan raga. Jangan biarkan rasa takut merasuki jiwa yang rapuh, jadilah insan yang tangguh. 

Kalau penulis menganalogikan saat kita dalam situasi berperang, strategi sudah di susun, bekal ada dan senjata sudah siap, ketika musuh menyerang kita tak boleh gentar apalagi mundur ke belakang. Kita mesti melawan, berani mengambil resiko dan menentukan sikap. Keberanian itulah yang merupakan modal utama di dalam hidup.

5. "Kehidupan itu laksana lautan, orang yang tiada berhati-hati mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung ombak dan gelombang, hilang ditengah samudera yang luas, tiada tercapai olehnya tanah ditepi."

Maknanya:

Didalam kehidupan kita harus bijak dan hati-hati dalam mengambil setiap keputusan dan menentukan sikap, pikirkan matang-matang agar tak jadi penyesalan di masa mendatang, jika tidak maka kita yang akan menerima konsekuensinya karena kecerobohan kita sendiri. 

Bila kita memiliki sebuah impian, kita mesti punya rancangan yang sudah dipikirkan matang-matang, menimbang baik atau buruknya dan menyusun langkah demi langkah untuk mewujudkan apa yang kita impikan itu.

Disinilah pentingnya kehati-hatian dan ketelitian dalam mengambil keputusan itu. Misalnya kita kagum melihat sebuah gedung yang tinggi dan kokoh, kita tahu bahwa arsiteknya tentu sudah mempersiapkan dan memikirkan dengan matang penuh perhitungan sebelum membangun gedung itu. Bila saja arsiteknya ceroboh, membuat asal jadi tanpa perhitungan sudah tentu gedung itu akan roboh dan menimpa orang yang ada di dalamnya. Begitulah perumpamaan sederhana yang penulis gambarkan. Orang yang punya rencana yang dipikirkan dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian akan mendapatkan apa yang dia impikan, sebaliknya orang yang tak punya rencana yang matang maka dia akan jatuh bersama rencananya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun