1. Prolog
Sudah lima dekade lebih Pemerintah Myanmar melakukan intervensi terhadap etnis minoritas. Beragam upaya dilakukan seperti pengusiran, pemboikotan bahkan pembantaian.
Meski etnis minoritas di Myammar melakukan perlawanan namun upaya itu tidak membuahkan hasil yang maksimal. Mereka masih hidup dalam ketakutan dan keterasingan.
2. Minoritas yang Tertindas
Sedikitnya ada tiga etnis minoritas yang ditekan oleh rezim dan militer Myanmar, yaitu suku Karen di perbatasan Myanmar dan Thailand, suku Rohingya di perbatasan Bangladesh dan suku Naga di perbatasan India.
Ketiga etnis tersebut memeluk kepercayaan yang berbeda. Suku Karen menganut ajaran Kristen, suku Rohingya menganut ajaran Islam dan suku Naga menganut ajaran Hindu.
Karena bertentangan dengan mayoritas penduduk Myanmar yang menganut ajaran Buddhaisme ketiga etnis tersebut tidak mendapatkan kebebebasan, kedamaian dan kenyamanan.
3. Getir yang Tiada Akhir
Dari tiga etnis tersebut, hanya suku Karen dan Rohingya yang terus berjuang menolak kemusnahan mereka. Sementara suku Naga lebih memilih untuk meninggalkan rumah yang terasa seperti penjara itu dan hijrah ke India.
Suku Karen sempat mendapat angin segar ketika Myanmar dikuasai oleh Inggris. Dibawah Colinial Central Authority mereka mendapatkan perlindungan. Mereka juga memperoleh hak untuk mendapatkan pendidikan. Bahkan orang-orang Karen mengalami kemajuan di berbagai bidang seperti olahraga, musik, politik, menjadi pejabat maupun menteri.