Gap Year bukanlah fenomena baru. Selama tahun 1700-an di Inggris, elit muda Inggris melakukan 'Grand Tours' di seluruh Eropa untuk memperluas wawasan mereka dan mendapatkan eksposur budaya. Di zaman modern, tahun-tahun jeda dimulai sebagai "jalan hippy", sebuah gerakan anak muda Inggris pasca perang dingin yang melakukan perjalanan darat dari Eropa ke Asia untuk mencari cinta, kebebasan, dan kemajuan.
Sementara trennya masih tumbuh dengan kaum muda Amerika, tahun-tahun jeda atau gap year sangat populer di kalangan pelajar Eropa dan Australia. Orang Eropa dan Australia cenderung melakukan perjalanan lebih banyak daripada orang Amerika. Perguruan tinggi mereka juga tidak menawarkan aktivitas ekstrakurikuler sebanyak institusi Amerika, meninggalkan celah untuk aktivitas pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang tercakup dalam tahun-tahun jeda. Siswa sekolah menengah Amerika juga memiliki lebih banyak konseling perguruan tinggi yang dijalin ke dalam kehidupan akademis mereka dibandingkan dengan siswa sekolah menengah Eropa dan Australia. Ini memberi remaja Australia dan Eropa lebih banyak kebebasan dan kendali untuk menyusun rencana pasca-sekolah menengah mereka sendiri.
Sementara di Indonesia, tahun jeda biasanya diisi oleh para remaja untuk mencoba hal-hal baru atau menekuni apa yang sudah mereka mulai saat di Sekolah. Terbebas dari aturan formal yang selama ini harus mereka patuhi. Alasannya pun beragam, ada yang menunda kuliah karena belum ada biaya, relaksasi otak setelah dikuras oleh banyak pelajaran dan ujian, ataupun sekedar refreshing dengan plesiran dan liburan.
Bagi Anda yang memutuskan untuk menunda kuliah karena satu dan lain hal, tenang, ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan saat gap years. Berikut diantaranya:
1. Meningkatkan Kesadaran Diri
Kegiatan tahun jeda biasanya melibatkan elemen perjalanan dan peluang untuk pertukaran pikiran. Hal ini akan memaksa Anda untuk memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang perilaku Anda sendiri dan dampaknya. Kesadaran diri ini adalah keterampilan hidup yang berguna untuk memantau dan mengevaluasi interaksi Anda dengan orang lain.
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri, Kedewasaan dan Kemandirian
Statistik American Gap Association menemukan bahwa 97% responden alumni tahun jeda merasa tahun jeda mereka meningkatkan kedewasaan mereka. Kegiatan tahun jeda seperti mengajar atau menjadi sukarelawan akan mendorong siswa keluar dari zona nyaman mereka. Kegiatan seperti memenuhi tenggat waktu proyek magang akan diserahkan kepada Anda, bekerja di ladang lalu mendapat upah dan pekerjaan lain yang belum pernah Anda tekuni sebelumnya. Meskipun mungkin tampak menakutkan, namun bertahan melalui penyesuaian dan tantangan selama gap years adalah pencapaian yang sangat memberdayakan dan membangun kedewasaan serta kemandirian.
3. Mengembangkan Kemampuan
Tahun jeda Anda akan membuat Anda sadar atas kemampuan yang Anda miliki yang sebelumnya tidak Anda sadari, dan itu akan membuat Anda punya waktu untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan. Anda akan memiliki kendali atas pengaturan dan pencapaian tujuan gap year Anda. Setelah bertahun-tahun memiliki struktur akademis terpadu, Anda akan belajar bagaimana menata dan mengelola masa depan akademis Anda.