Â
Foto : Dokumen Pribadi
Saat ini sudah bukan hal yang tabu lagi bagi wanita untuk menjalankan aktivitas bekerja di luar rumah. Jika pada jaman dulu wanita hanya boleh melakukan aktivitas di dalam rumah saja seperti mengurus rumah tangga, mengurus anak dan suami, maka kini para wanita sudah bebas beraktivitas di luar rumah seperti bersekolah dan bekerja. Ini semua tentu tak lepas dari jasa pejuang emansipasi wanita di masa lalu yaitu R.A .Kartini. Di masa sekarang, ada beberapa alasan yang mendasari seorang wanita bekerja. Mulai dari alasan sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga atau sekedar membantu suami hingga alasan atas kebutuhan aktualisasi diri.
Dalam menjalankan aktivitas bekerja tersebut, tentunya wanita juga butuh yang namanya alat transportasi untuk memperlancar mobilitas dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya. Kondisi alat transportasi umum yang masih terasa kurang nyaman saat ini menyebabkan banyak wanita yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor untuk mobilitas kerja. Namun tampaknya kini sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak dipilih oleh para wanita dalam memperlancar mobilitas nya tersebut. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka pembelian sepeda motor oleh para wanita Indonesia meningkat cukup signifikan. Jika tahun 2010 masih di angka 8%, maka di awal tahun 2015 angkanya sudah mencapai 15%. Peningkatan ini bisa jadi disebabkan karena sepeda motor merupakan jenis kendaraan praktis yang mudah dikendarai serta berbiaya operasional murah. Selain itu sepeda motor juga lebih ampuh digunakan berkendara manakala menerobos kemacetan lalu lintas.
Saya adalah seorang wanita pekerja yang juga sangat akrab dengan sepeda motor. Dalam menjalani aktivitas bekerja setiap hari saya sudah terbiasa berkendara menggunakan sepeda motor. Sebenarnya sepeda motor sudah menemani aktivitas saya sejak masih duduk di bangku SMA. Dulu sepeda motor yang saya gunakan masih menggunakan gigi persneling manual, belum berteknologi matic seperti sekarang. Namun semenjak sepeda motor jenis matic mulai jadi trend, saya pun memutuskan untuk ikut beralih menggunakan sepeda motor jenis tersebut. Sepeda motor merk Honda Vario adalah jenis sepeda motor matic yang pertamakali saya miliki. Saya membelinya saat awal diterima kerja pada tahun 2006. Cukup lama saya berkendara menggunakan Honda Vario tersebut, kira-kira hampir 9 tahun. Saya akui berkendara menggunakan sepeda motor jenis matic memang terasa lebih nyaman ketimbang manual.
Kemudian suatu hari saya memutuskan untuk mengganti sepeda motor lama saya dengan Honda Vario 150 eSP. Alasannya karena saya membaca informasi bahwa sepeda motor ini merupakan skutik flagship AHM dengan desain dan fitur yang tercanggih di Indonesia. Sepeda motor ini juga sudah menggunakan mesin Honda terbaru berteknologi eSP dan berbagai fitur lainnya seperti Answer Back System, lampu depan LED, PGM-FI, Combi Brake System, ISS dan lainnya. Dengan membeli Honda Vario 150 eSP, saya berharap bisa mendapatkan pengalaman berkendara yang semakin sempurna.
Ternyata harapan saya tersebut menjadi kenyataan. Setelah menjajal kemampuan Honda Vario 150 eSP, saya merasakan pengalaman berkendara yang begitu berbeda. Ini merupakan pengalaman berkendara yang sangat istimewa, sehingga kalimat yang paling pas untuk menggambarkannya adalah Vario 150 Sempurna!
Eniwei, saat menuliskan pengalaman ini saya baru saja aktif bekerja lagi setelah 3 bulan lamanya menjalani cuti melahirkan. Kini saya kembali dihadapkan dengan beban kerja dan tanggung jawab besar yang cukup menguras energi. Hal ini sering membuat saya merasa waktu cepat sekali berlalu.Waktu saya jadi terasa sangat terbatas untuk istirahat maupun menjalankan peran saya sebagai seorang ibu rumah tangga. Apalagi sekarang saya harus mengurus 2 orang anak. Saya akui bahwa ini memang sudah jadi konsekuensi yang harus siap dihadapi oleh setiap ibu bekerja dan jika tidak ingin kehilangan waktu kebersamaan dengan anak dan keluarga maka saya harus lebih disiplin dalam hal manajemen waktuÂ
Kesempurnaan berkendara saat berangkat kerja
Manajemen waktu yang baik harus saya mulai sejak pagi hari. Saya harus selalu bangun lebih awal agar semua keperluan anak dan suami sudah bisa saya siapkan sebelum berangkat kerja. Salah satu rutinitas pagi yang tak pernah terlewatkan adalah memandikan bayi, menyusui kemudian menimangnya hingga tertidur. Ini sangat penting bagi saya, agar bonding dengan anak tetap terjalin meskipun setiap hari anak saya tinggal kerja. Saat pergi bekerja, saya percayakan pengasuhan bayi saya kepada ibu di rumah.