Mohon tunggu...
Arifahrrm
Arifahrrm Mohon Tunggu... Lainnya - sedang belajar menulis

ingin terus tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bu, Tetaplah Melangitkan Doa

4 November 2020   07:54 Diperbarui: 4 November 2020   07:56 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bu, dewasa ini rasanya menakutkan

Di ujung lorong sana ribuan pasang mata menatap nyalang; mengutuk diri beserta mimpi yang bahkan masih tergambar samar

Lalu-lalang manusia berkerumun sesak- menghimpit diri dengan cerca dan makian; berusaha hilangkan jejak angan

Bu, kanvas beserta harap yang ibu berikan masih terjaga; belum sempat ku torehkan tinta

Hanya arsiran ringan yang tak ingin ku perjelas maknanya;

sejujurnya

Tapi bu,

Hati tak kuasa lihat setiap linang air mata dalam rapalan doa yang ibu agungkan berakhir sia; diri tak ingin buat kecewa

Bu, tetaplah melangitkan doa

Agar putri kecil ibu yang beranjak dewasa tetap bertahan ditengah jalan terjal; ditengah liku kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun