Mohon tunggu...
Imroatul Ngarifah
Imroatul Ngarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Be positive thinking

Coretan kecil untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Tak Berumah || Cerpen

10 Juni 2022   12:25 Diperbarui: 10 Juni 2022   12:55 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Itu kan tadi. Sekarang ya beda lagi. Kalau pun nanti sedih lagi, ya urusan nanti,” terangnya.

Mereka pun mengambil jatah makanan di dapur pesantren.  Seperti biasa, menu makanan pagi itu sayur bayam dan tempe goreng. Di aula lantai dua, mereka menyantap hidangan itu dengan penuh semangat hingga butir nasi terakhir.

“Ta, tadi pas aku buat status foto kita, ada yang menanyakan kamu,” ujar salah Lina.

“Ya jawablah,” cetus Areta.

“Dia itu teman kuliahku dulu. Anaknya baik banget. Pokoknya berjiwa-jiwa pemimpinlah. Kayaknya cocok sama kamu.”

“Bisa jadi.”

“Ya sudah, nomormu aku kasih ke dia ya.”

“Kasih saja, paling juga nggak aku respons,” cetus Areta.

“Kamu itu kenapa sih Areta, selalu menolak kalau ada yang mau ta’aruf.”

“Memang harusnya seperti ini,” tukasnya.

Areta memang tidak pernah merespons jika akan lelaki yang mencoba mendekatinya. Ia pernah hampir dijodohkan sama dosennya. Tapi tidak pernah ada yang berhasil meluluhkan hatinya. Bahkan ada dosen yang ingin menjadikannya istri kedua ketika ia masih kuliah di strata satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun