Mindset menjadi Pengusaha
Di dunia ini, banyak orang jahat, tetapi lebih banyak lagi orang-orang yang baik. Sebenarnya apasihyang bisa membuat orang berbuat jahat atau baik, yang bisa menentukan kita dalam bersikap ?? Menurut saya semuanya bergantung pada 20 % tingkah laku dan 80% mindset kita, jadi apapun yg kita lakukan lebih dominan dipengaruhi oleh mind set atau pola pikir kita. Pola pikir ini dikembangkan bukan dengan membaca buku atau belajar teori2 saja, tetapi dengan berkumpul, berdiskusi dan membentuk komunitas, karena lingkungan yang cenderung mempengaruhi mind set kita. Contohnya, anak punk akan bergaul dengan anak punk, mind setnya “kalo saya Tampar orang, maka saya eksis. Kalo sayangancurinmobil orang maka saya eksis, klo saya menghina gank lain, maka saya eksis” terlepas dari benar dan salah tapi itulah mind set yang telah terbentuk dalam komunitas.Dan mind set dibentuk oleh lingkungan, tidak hanya membaca buku dirumah atau belajar dikuliah.
Begitu pula ketika kita ingin menjadi pengusaha.Maka kita harus memiliki mind set seorang pengusaha sejati, gak boleh setengah-setengah.Oleh Karena itu, modal awalnya adalah NEKAT. Kalo mau jadi pengusaha gak boleh setengah-setengah, ngebangun mind setnya juga gak boleh setengah-setengah. Ibarat kita melaksanakan taubat juga gak setengah-setengah, dari kejahatan menuju kebaikan. Maka kita harus membenci terhadapap kejahatannya dan kita juga harus mencintai kebaikan. Agar tranformasi kita menjadi optimal alangkah baiknya kita TOTALITAS.Begitu pula menjadi pengusaha,Pengusaha adalah lawan dari karyawan atau pekerja. Jadi ketika kita berniat untuk menjadi pengusaha maka kita harus berpindah dari mental KARYAWAN menjadi Mental BOS..Why not??Kita harus membenci menjadi Karyawan (dengan segala ketidak enakannya) dan harus menyukai menjadi Pengusaha (dengan segala kelebihannya) agar transformasi kita efektif. Caranya adalah mari kita sama” teriakkan kata” berikut:
“Menjadi Karyawan itu SUSAH, menjadi Pengusaha itu MUDAH”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H