Mohon tunggu...
Arifa Arifa
Arifa Arifa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya berenang dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Metode pengajaran sejarah bahasa indonesia untuk siswa dasar

13 Januari 2025   09:57 Diperbarui: 13 Januari 2025   09:02 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bahasa merupakan elemen penting dalam membentuk identitas suatu negara, begitu juga dengan Bahasa Indonesia yang menjadi salah satu ciri khas yang mendefinisikan indonesia sebagai bangsa dan negara. Sebagai bahasa resmi Republik Indonesia, Bahasa Indonesia memiliki peran sebagai pemersatu seluruh masyarakat. Indonesia. Pengakuan formal terhadap bahasa ini dimulai pada 18 Agustus 1945, bersamaan dengan berlakunya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bahasa Indonesia sendiri merupakan salah satu varian dari bahasa Melayu, (Tridays,2018)

Varian yang dipilih sebagai dasar Bahasa Indonesia adalah Melayu Riau. Pada abad ke-19,bahasa Melayu berfungsi sebagai alat komunikasi antar suku di kepulauan Indonesia. Selain sebagai bahasa komunikasi sehari- hari, bahasa Melayu juga memiliki peran penting dalam perdagangan internasional, di mana bahasa ini digunakan untuk bertransaksi antara pedagang dari nusantara maupun dari luar negeri. Pada masa tersebut, bahasa Melayu berperan sebagai lingua franca, yaitu bahasa yang digunakan untuk komunikasi antara warga negara Indonesia dan pendatang dari negara lain. Aspek sejarah ini menjadi salah satu alasan utama mengapa bahasa Melayu dijadikan dasar untuk Bahasa Indonesia. (Tridays, 2018)

Sejarah bahasa Indonesia memiliki nilai penting dalam membangun identitas nasional dan pemahaman terhadap budaya bangsa. Namun, dalam pengajaran sejarah bahasa Indonesia di sekolah dasar sering kali terletak pada keterbatasan metode pengajaran yang interaktif dan relevan, pembelajaran bahasa indonesia

sering kall menghadapi kendala dalam memotivasi siswa, terutama pada tingkat dasar, karena kurangnya inovasi dalam metode pengajaran. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang dapat meningkatka kan keterlibatan siswa dan pemahaman mereka terhadap perkembangan bahasa Indonesia melalui integrasi metode yang kreatif dan berbasis teknologi (candra dewi, 2018)

Metode bahasa langsung adalah salah satu tipe pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang sangat penting bagi siswa. Dalam konteks pendidikan, metode pembelajaran merujuk pada perencanaan penyajian materi yang menggunakan pendekatan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, keadaan siswa, dan lingkungan sekolah. Terdapat berbagai macam metode pembelajaran, salah satunya adalah metode pembelajaran bahasa, seperti yang dijelaskan oleh Adjarian. Metode ini berfungsi sebagai strategi dalam proses mengajar dan belajar bahasa, dengan tujuan utama untuk membantu siswa memahami, menggunakan, dan menguasai bahasa secara efektif. Metode pembelajaran bahasa mencakup berbagai elemen, seperti penyampaian informasi, interaksi antara guru dan siswa, serta penggunaan materi ajar yang relevan. Di antara berbagai pendekatan yang dikenal dalam

pembelajaran bahasa, salah satunya adalah: Metode Bahasa Langsung Metode bahasa langsung memanfaatkan bahasa yang sedang dipelajari sebagai alat utama dalam pengajaran dan komnunikasi. Pendekatan ini bertujuan. untuk meminimalisir penggunaan bahasa ibu, sehingga siswa lebih terbiasa dengan bahasa sasaran yang diajarkan. Implementasi Metode SAS untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Sekolah Dasar (Nabil Adlani, 2023).

Metode SAS adalah salah satu inovasi dalam pembelajaran menulis yang bertujuan membantu siswa mengenal huruf suku kata, kata, hingga membentuk kalimat secara sistematis. Penelitian yang dilakukan oleh Candra Dewi pada siswa kelas 1 SD menunjukkan bahwa metode ini berhasil meningkatkan kemampuan menulis siswa.Guru memulai pembelajaran dengan menulis kalimat sederhana di papan tulis, kemudian membimbing siswa untuk mengurai kalimat tersebut menjadi kata, suku kata, dan huruf, sebelum merangkainya kembali menjadi kalimat utuh. Hasil evaluasi menunjukkan rata-rata nilai kelas mencapai 81,75, di mana 90% siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa metode SAS tidak hanya membantu siswa dalam memahami struktur bahasa secara mendalam tetapi juga memberikan pendekatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan konotatif mereka. (Candra dewl,2018)

Literasi memiliki peran penting dalam pengembangan kompetensi siswa di semua jenjang pendidikan, khususnya di sekolah dasar. Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan reflektif. Di Indonesia, rendahnya budaya literasi telah menjadi perhatian serius, mengingat hasil survei internasional menunjukkan posisi siswa Indonesia berada di bawah rata- rata dunia dalam hal kemampuan literasi. Kondisi ini diperparah dengan terbatasnya fasilitas literasi, kurangnya buku bacaan bermutu, serta metode pembelajaran konvensional yang cenderung membosankan. (Azis, 2018)

Pembelajaran adalah aktivitas berorientasi pada tujuan yang melibatkan partisipasi aktif dari siswa dan guru. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, diperlukan altematif metode pengajaran yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapainya. Dalam proses pembelajaran, guru harus menerapkan berbagai metode pengajaran agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai dengan efektif. Metode pengajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk berinteraksi dengan siswa selama proses belajar mengajar. Oleh karena itu, peranan metode tersebut sangat penting dalam menciptakan dinamika pengajaran dan pembelajaran. Melalui metode ini, diharapkan berbagai kegiatan belajar siswa dapat tumbuh seiring dengan aktivitas mengajar guru, sehingga terbentuklah interaksi edukatif Dalam konteks ini, guru berfungsi sebagai penggerak atau pembimbing. sementara siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif daripada guru. (Listiana Cahyantari, 2013)

Prinsip linguistik (ilmu bahasa) menyatakan bahwa satuan bahasa terkecil yang memiliki makna untuk berkomunikasi adalah kalimat, yang pada dasarnya merupakan sebuah struktur. Oleh karena itu, kepada siswa disajikan kalimat dalam bentuk utuh, selanjutnya kalimat tersebut dianalisis menjadi unsur-unsurnya, seperti kata Kata kemudian diuraikan menjadi suku kata, dan sukukata dibedah menjadi huruf, yang merupakan unsur terkecil dalam bahasa. Unsur terkecil berupa hurufini kemudian disusun kembali menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, dan akhirnya, kata disusun menjadi kalimat. Candra dewi,2018)

Dalam dunia pendlidikan, komitmen dari semua pihak baik itu keluarga, lingkungan, guru, maupun pemerintah sangatlah penting untuk meningkatkan mutu pendidikan, Proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas memerlukan upaya yang berkelanjutan dan terus-menerus. Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, misalnya, bukanlah hal yang sederhana, karena pendidikan merupakan sebuah sistem yang kompleks. Ada empat faktor utama yang mempengaruhi pembelajaran: sekolah, guru, proses pembelajaran, dan siswa. Oleh karena itu, pendekatan sistemik dan sistematik sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, mengingat kompleksitas permasalahan dalam dunia pendidikan, (Aziz, 2018). Perbaikan pada berbagai komponen pendidikan harus dilakukan secara berkesinambungan dan mencakup semua aspek baik dari seg teori, konsep, regulasi, maupun praktik. Untuk mencapai tujuan ini, sinergi antara semua pemangku kepentingan pendidikan sangat diperlukan, Keterlibatan guru, kepala sekolah, dosen, pengawas, penulis, pengembang model pembelajaran dan penilaian, serta kurikulum, bersama dengan institusi, sekolah, perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan kita. (Aziz, 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun