Mohon tunggu...
Arini Adelia
Arini Adelia Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

suatu hubungan yang diawali dengan kebohongan, tak akan mungkin bertahan selamanya.....!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjalananku Ternyata Belum Selesai

25 Mei 2011   09:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Perjalanan ku terNyata belum selesai dengan nya. Beberapa waktu Lalu dia menghubungi disaat aku baru saja mendengar dia baru saja mengikat hubungan dengan avi tidak lain sahabat ku sendiri. Kupikir saat itu mereka berdua udah gila atau emang tega menyakiti hatiku. Tapi ku koreksi diriku sendiri ternyata memang aku ikut andil dalam kesalahan ini. Tapi yang membuat aku tidak bisa menerima keadaan dia lelaki itu tetap menemui aku tanpa pengetahuan dari avi, aku tidak tau bagaimana perasaan ku saat ini disisi lain avi sahabat ku yang pernah mengambil lelaki itu dari sisiku sekarang malah lelaki itu yang mencari ku lelaki itu yang ingin kembali pada ku. Apakah ini hanya perasaan dendam sesaat ku ke avi atau sesungguhnya aku benar2 mencintai lelaki itu yang tiba2 saat aku tenang dengan kesepian ku dia muncul menemui aku lagi tanpa persetujuan ku. Aku bingung kuletak-kan kemana cinta ku di sahabat ku yang tega menusuk ku dari belakang atau lelaki itu yang kucntai. Tapi akan kah aku terjebak dan menjadi seperti avi menusuk sahabat ku sendiri dari belakang aku benar2 sulit memilih.yang ku tau sekarang hatiku hanya ingin ketenangan kenyamanan itu saja gak lebih.
Aku berusaha memahami keadaan tapi semakin aku berusaha semakin aku gak memahami dan gak ngerti mesti buat apa. Aku dalam keadaan dilema sekarang kubiarkan saja keadaan kami seperti ini atau aku beritahu semua ke avi . ahhhhhhhh terasa sesak ruang jantung ku untuk bernafas semakin hari jantung ku semakin berat memompa semakin lemah kata dokter. Ingin rasanya aku melepaskan beban yang semakin hari semakin merusak hari-hari ku. Tapi seaakan aku gak bisa menghindari lelaki itu dan sahabat ku itu.gak bisa aku bayangkan rasa sakit nya bila avi tau kebenaran antara aku dan deris ternyata belum selesai. Siapa yang patut aku salahkan?? Cinta kami kah yang tak mengenal orang dan perasaan orang sekitar?? Atau kah kami sendiri sebenarna yang membuat masalah ini semakin hari semakin ribet?? Aku gak bisa menemukan jawaban dari pertanyaan ku sendiri.
Avi sahabat ku ,q yakin pasti km baca maafkan aku jika menurut mu aku salah. Jika posisiku sekarang membuat mu serbasalah.maafin aku ikut menyalakan api yang kamu hidupkan sejak awal antara aku dan dia.
Deris ku sayang maafin q ya cinta kita gak ada batas hingga banyak yang terluka,aku tau gak hanya aku yang terluka tapi km,avi juga terluka. maafin aku karena gak bisa benar2 memisahkan diri dari mu, karena aku masih mencintai mu!!!!!!!!!!.
Kau mencoba bermain api dengan ku maka aku yang harus memadamkannya.bukan karena aku tidak mencintaimu tapi kusadari belakangan ini, semakin hari kamu semakin besar kepala mempermainkan aku dan sahabat ku.dan aku gak bisa diam aja kali ini menerima begitu saja keadaan ok!! I’m sory… karena sikap mu sendiri Da buat kebencian di hatiku bertambah.jangan salahkan aku tapi koreksi dirimu sendiri.kamu menyuruhku untuk koreksi diri tapi kamu gak sadar kamu juga butuh untuk koreksi dirimu yang semakin hari semakin mencoba menghidupkan api.
Aku seperti kapas yang tertiup angin dibumi ,kapan kah aku bisa jatuh ke bumi??? Tanpa hempasan angin yang membuat aku melayang layang tanpa arah yang tetap??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun