Mohon tunggu...
Arif Wibowo
Arif Wibowo Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di DJP.

ASN di DJP yang belajar menuliskan hal receh dan konyol sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Soni Thuyul dan Jalangkung

29 November 2013   00:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Rumah Pak Ratno itu begitu luasnya, dibandingkan dengan rumah almarhum simbah saya yang kami tempati sekarang ini.

Kalo perkiraan saya, lebarnya 15 an meter dan panjangnya kira-kira 30an meter. Rumah itu terdiri dari dua bagian. Rumah yang sebelah utara selain dipakai untuk rumah tinggal juga dipakai untuk pabrik batik. Sedangkan rumah yang sebelah selatan dibiarkan kosong.

Sekali waktu, rumah yang selatan dipakai untuk acara tirakatan pas malam tujuh belasan.

Terus terang kalo saya main ke rumah Pak Ratno yang sebelah selatan, perasaan saya kok njit-njiten. Mungkin karena rumahnya kuno, besar, suwung, agak lembab. Atau perasaan saya saja yang sok horor ya.

Oh ya, anak-anak Pak Ratno itu ada empat, sudah besar-besar semua. Usia nya jauuuh diatas saya. Saya main ke tempat Pak Ratno itu bukan saya main dengan anak-anak Pak Ratno, tapi karena saya berteman dengan keponakan Pak Ratno yang sepantaran saya.

Namanya Soni Thuyul.

Soni ikut dengan Pak Ratno sejak kelas dua SD, semenjak ayahnya yang merupakan adik kandung Pak Ratno meninggal dunia.

Soni ini pernah mencukur alis matanya sampai bersih. Dia ini mempunyai cita-cita bisa melihat mahluk halus khususnya thuyul. Mungkin karena uang Pak De nya, yaitu pak Ratno tadi , sering hilang secara misterius. Isunya nya sih diambil thuyul. Mangkanya Soni punya keinginan kuat untuk membuktikan isu yang tidak bertanggung jawab tersebut.

Soni itu kasihan sama thuyul, karena sering dikambing hitamkan oleh para manusia. Padahal bisa juga diambil orang-orang dekat Pak Ratno.

Semenjak itulah, nama Soni diberi tambahan Thuyul.

“Eh, keranjang tempat bunga yang kita taruh di kuburan Sentono sudah diambil belum?, yuk kita ambil yuk!” kata Soni Thuyul kepada kami berempat yang lagi bermain lesung kuno yang teronggok di depan rumah Pak Ratno yang bagian selatan.

“Biar diambil Sukir sama Kete aja Son..kita menyiapkan peralatan lainnya aja, piye jal..?” usul saya kepada Soni. Terus terang kalo saya disuruh ambil keranjang bekas tempat bunga orang meninggal di kuburun Sentono, ngeper juga. Mendingan Sukir sama Kete aja. Mereka berdua memang sudah biasa main di sungai dekat kuburan Sentono.

“Curang kowe Rip, enak ae nyuruh aku sama Kete...” kata Sukir dengan mulut mecucu.

“Sudah sana Kir, cepet ambil, nanti keduluan diambil orang lain” kata Soni Thuyul kepada Sukir.

Meskipun dengan wajah gak ikhlas, berangkatlah Sukir membonceng Kete dengan sepeda jengkinya mengambil tempat bunga di kuburan Sentono Laweyan.

Segera setelah Sukir dan Kete pergi, saya dan Soni Thuyul mempersipakan papan tulis kecil yang diambil dari rumah Pak Ratno, kapur tulis, batok kelapa, dua potong kayu, kaos bekas, kunci, sapu lidi.

Tak berapa lama, datanglah Sukir dan Kete membawa keranjang bekas tempat bunga orang meninggal.

Dengan cekatan kami berempat merakit barang barang tersebut menjadi sebuah boneka sederhana.

Keranjang tersebut kita jadikan tubuh boneka, kayu panjang menjadi leher , kayu pendek menjadi tangan, batok kelapa menjadi kepala, kapur tulis kita masukkan dalam batok kelapa yang telah dilubangi. Kunci kita gantungkan di leher boneka itu. Papan tulis sebagai media untuk berkomunikasi. Sedang sapu lidi tersebut kita siapkan kalo ada sesuatu yang tidak kita harapkan.

Kita pilih ruang tamu di rumah Pak Ratno untuk memainkan Jalangkung tersebut.

Soni Thuyul dan Sukir memegangi bagian bawah boneka tersebut. Kete dengan khusuknya melafalkan mantra-mantra.

'' JALANGKUNG.. JALANGKUNG DISINI ADA PESTA DATANG TAK DI JEMPUT PULANG TAK DIANTAR... JALANGKUNG JALANGKUNG DISINI ADA PESTA DATANG TAK DI JEMPUT PULANG TAK DIANTAR. ''

Soni Thuyul dan Sukir terlihat raut mukanya seperti menahan beban berat ditangannya.

“Woi berat nih, sudah masuk Jalangkung ya” kata Soni Thuyul dengan suara perlahan.

“Siapa namamu” tanya Kete kepada Jalangkung.

Dengan batok kelapa yang telah dipasangi kapur tulis, Jalangkung menuliskan kata “ M A I L “

“Rumahmu di mana”

Di papan tulis tertulis “K U B U R A N”

“Meninggal karena apa?”

Terdengar suara kapur tulis yang beradu dengan papan tulis, srettt..srettt...srett....

“T E N G G E L A M”

“Loh, itu temenku SD...meninggal karena tenggelam” kata Soni Thuyul lirih dengan muka agak menahan berat dan takut.

Tiba-tiba batok kelapa itu menuliskan sesuatu

“A K U  H A U S”

“Oh ya, kamu mau apa?” tanya Kete.

Di papan tulis terlihat huruf  de, a, er.....

Belum selesai Jalangkung menuliskan sesuatu, segera saja saya ayun-ayunkan sapu lidi tersebut dibelakang Jalangkung sambil berteriak “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”

Secara reflek Soni Thuyul dan Sukir ikut berteriak “Allahu Akbar” dan melemparkan Jalangkung tersebut ke arah belakang.

Berempat kita berlari sekuat tenaga menuju pintu depan, dengan wajah pucat pasi.

Dengan nafas yang masih ngos-ngosan, Kete bertanya “Kenapa kok sapu lidinya kamu ayun-ayunkan di belakang Jalangkung, kan belum selesai tulisannya?”

“Loh, Jalangkungnya kan mau minta darah itu...kalo minta darah kita gimana” jawab saya dengan tak kalah ngos-ngosannya.

“Mosok sih..coba kita lihat papan tulisnya” ajak Kete kepada Saya, Soni Thuyul dan Sukir.

Setelah mengumpulkan sisa-sisa keberanian, kita masuk ke ruang tamu tersebut untuk melihat apa yang di tulis Jalangkung tadi.

Samar-samar di papantulis terdapat tulisan

D K A E R N A  D E H

Saya Arif Wibowo, selamat menjalankan sunnah rasul bagi yang menjalankannya....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun