“Wedrun, bagus banget sekarang. Maksudku dulu jaman SD juga sudah bagus, tapi sekarang ratusan kali lipat dari jaman SD dulu.”
Dan wedangan malam itupun semakin gayeng, wagu , ra mutu. Semua kekonyolan yang pernah aku dan Nur alami mengalir ke permukaan. Hingga akhirnya pertemuan aku dan Nur malam itu harus disudahi. Dan kami pun saling bertukar alamat.
Semenjak itu kami intens berkomunikasi lewat surat. Kami saling mengirimkan kabar berita, cerita, teka – teki, dan segala hal yang menurut kami layak untuk ditulis di surat.
***
Sudah seminggu amplop coklat itu tergeletak di meja belajarku. Ada perasaan aneh di hatiku. Perasaan tidak enak. Tidak seperti biasa Nur berkirim surat dengan memakai amplop yang ada logo sekolah penerbangan. Di suratnya yang ke dua Nur pernah bercerita punya teman cowok yang sedang sekolah penerbangan. Waktu itu aku ketawa. La wong pemain terbangan saja kok pakai sekolah khusus.
Biarlah amplop coklat itu tetap tertutup rapat. Aku sudah tahu jawaban Nur atas ungkapan perasaanku yang aku kirim lewat telegram seminggu yang lalu.
****
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
Silahkan bergabung di grub FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H