Terlintas untuk bercerita tentang Tabib persalinan, atau sering kita sebut dengan dukun beranak, saya sengaja memakai kata Tabib persalinan karena kata-kata dukun itu agak cendrung menggunakan ilmu Hitam, sedangkan Tabib persalinan merupakan pekerjaan mulia.
Berbicara tentang Tabib persalinan berarti bicara masalah tempo dulu dan bicara tentang masyarakat perdesaan. Seperti itulah kalimat yang kerab muncul dari sebagian kalangan masyarakat zaman sekarang.
Sekarang ini adalah zaman modren, peralatan dan keilmuan manusia tentang kesehatan sudah canggih,termasuk juga tentang peralatan dan keilmuan bidan dalam melaukan persalinan (Partus).
Partus adalah suatu tindakan dalam melahirkan anak, terdapat tiga tahap melahirkan yg biasanya di sebut dengan kala:
1.Tahap pertama (Kala satu) waktu dari pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap 10 cm2
2.Tahap kedua (Kala dua)periode pengeluaran janin, dari mulai his (mulas) ditambah dorongan dari mengejan sehingga janin keluar
3.Tahap ketiga (Kala tiga) disebut juga kala uri adalah waktu pelepasan dan pengeluaran uri (plasenta)
4.Tahap keempat (Kala Empat) dimulai dari lahirnya uri sampai 1-2 jam. Kala ini dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.
Semua tahap demi tahap di lakukan dengan alat yang bersih dan juga steril.
Saya rasa itu yang menyebabkan masyarakat lebih mempercayai bahwasanya tindakan seorang bidan jauh lebih aman dari pada tidakan Tabib persalinan.
Tetapi tidak bisa kita pungkiri, bahwasanya kita sebagai penduduk asli indonesia terlahir dari seorang Tabib persalinan.
Hal tersebut bisa kita buktikan dari sejarah berantai garis keturunan kita, mungkin kita dan orang tua kita tidak terlahirkan dari Tabib persalinan,tetapi coba telusuri lebih jauh lagi. Kakek dan neneknya barang kali atau orang tua dari nenek kita. Nanti akan kita temui titik dima kita sangat mengharapkan bantuan seorang Tabib persalinan.
Setelah bercerita dengan salah seorang yang mengerti tentang seluk beluk Tabib persalinan,ternyata ada hal menarik yang bisa perhatikan,dan itu tidak kita temukan di zaman yang memiliki peralatan dan ilmu yang modren seperti sekarang:
1.Cara menuntut ilmu: seorang guru memberikan ilmunya dengan ikhlas kepada murid nya, yang penting sang murid harus berjanji melakukan tugasnya sebaik mungkin dan harus rajin menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
2.Biaya persalinan: Biaya dukun dalam melaukan persalinan tidak dipatokka (ditetapkan), tergantung seberapa besar ke ikhlasan dari keluraga untuk memberi.
Tentunya semakin banyak semakin bagus,tetap kalau tidak ada juga tidak apa-apa.
3.Kinerja sang Tabib persalinan: dalam melakukan proses persalinan, seorang Tabib persalinan selalu berdoa keada Allah SWT. Doa-doa tersebut dipanjatkan agar sang bayi dilahirkan dengan selamat dan kelak bisa lebih bermanfaat.
4.Sebelum dan sesudah melahirkan, Tabib persalinan melakukan massage (Pijatan) secara rutin, yang tujuannya agar anak selamat dan ibu tetap sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H