Mohon tunggu...
Arif Gemuri
Arif Gemuri Mohon Tunggu... -

Dunia Kesehatan Dunia Cita Dan Asa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hembusan History Rokok di Indonesia

14 Juni 2014   04:03 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir seluruh masyarakat indonesia mengenal dengan yang namanyaRokok, mulai dari anak-anak, orang dewasa dan lansia menyadari dampak negatif rokok.  Sepertinya rokok sudah menjadi tren kehidupan masyarakat Indonesia terkhusunya untuk kaum Hawa. Hingga mengabaikan Fatwa  Nahdatul Ulama Indonesia (NUI) yang ditetapkan pada hari Selasa 12 Agustus 2008 tentang di haramkan merokok.

Sebagian kalangan masyarakat menganggap rokok itu sangat penting, sehingga mengeluarkan pembenaran tentang manfaat merokok, mulai dari rokok itu bisa meransang otak utk berfikir, rokok itu bisa menjadi sahabat sejadi, bahkan ada yang mengakatan orang yang merokok bisa terhindar rumahnya dari kemalingan, alasan nya karena sebagian orang perokok akan batuk-batuk di malam hari, otomatis dia susah untuk tidur, nah dengan hal tsb maling jadi enggan masuk kerumah,karena dia berfikir orang rumah belum tertidur. Dan masih banyak lagi pembenaran yang bisa  di dengarkan dari sang perokok.

Seterusnya sebagian kalangan masyarakat menganggap rokok itu sangat mengganggu, alasan mereka karena baunya kurang mengenakkan dan juga bisa menularkan penyakit kepada orang lain, mereka menganggap orang perokok tersebut sangat keterlaluan apalagi merokok di tempat umum seperti di dalam BIS, Angkot dan di Halte.

Dari cerita di atas kita tentunya jadi penasaran akan kehebatan dari sebatang  rokok, yang berbentuk panjang dan kecil, berisi tembakau dan cengkeh yang di kemas semenarik mungkin dan di iklankan dengan bermacam ke kreatifan para marketing perusahaan. Sungguh luar biasa memang hinngga mampu menghipnosis sebagian besar masyarakat indonesia.

Disini saya mau mencoba mentela’ah kembali tentang Histori munculnya perusahaan Rokok di Indonesia.  Seperti yang di kutip dari Wikipedia, menjelaskan bahwa perusahaan Rokok di Indonesia didirikan oleh seorang yang buta huruf bernama Nitisemito.

Nitisemito adalah putra dari Ibu Markanah di desa Janggalan dengan nama kecil Rusdi. Ayahnya adalah Haji Sulaiman yang merupakan kepala desa Janggalan. Pada usia 17 tahun, ia mengubah namanya menjadi Nitisemito. Pada usia tersebut, ia merantau keMalang (Jawa Timur) untuk bekerja sebagai buruh jahitpakaian. Usaha ini berkembang sehingga ia mampu menjadi pengusaha konfeksi. Namun beberapa tahun kemudian usaha ini kandas karena terlilit hutang. Nitisemito pulang kampung dan memulai usahanya membuat minyak kelapa, berdagang kerbau namun gagal. Ia kemudian bekerja menjadi kusirdokarsambil berdagang tembakau. Saat itulah dia berkenalan dengan Mbok Nasilah, pedagang rokok klobot di Kudus.

Mbok Nasilah, yang juga dianggap sebagai penemu pertama rokok kretek, menemukan rokok kretek untuk menggantikan kebiasaan nginangpada sekitar tahun1870. Di warungnya, yang kini menjadi toko kain Fahrida di Jalan Sunan Kudus, Mbok nasilah menyuguhkan rokok temuannya untuk para kusir yang sering mengunjungi warungnya. Kebiasaannginangyang sering dilakukan para kusir mengakibatkan kotornya warung Mbok Nasilah, sehingga dengan menyuguhkan rokok, ia berusaha agar warungnya tidak kotor. Pada awalnya ia mencoba meracik rokok. Salah satunya dengan menambahkan cengkeh ke tembakau. Campuran ini kemudian dibungkus denganklobotatau daun jagung kering dan diikat dengan benang. Rokok ini disukai oleh para kusir dokar dan pedagang keliling. Salah satu penggemarnya adalah Nitisemito yang saat itu menjadi kusir.

Nitisemito lantas menikahi Nasilah dan mengembangkan usaha rokok kreteknya menjadi mata dagangan utama. Usaha ini maju pesat. Nitisemito memberi label rokoknya "Rokok Tjap Kodok Mangan Ulo" (Rokok Cap Kodok makan Ular). Nama ini tidak membawahokimalah menjadi bahan tertawaan. Nitisemito lalu mengganti denganTjap Bulatan Tiga. Lantaran gambar bulatan dalam kemasan mirip bola, merek ini kerap disebutBal Tiga. Julukan ini akhirnya menjadi merek resmi dengan tambahan Nitisemito (Tjap Bal Tiga H.M. Nitisemito).Bal Tiga resmi berdiri pada1914diDesa Jati, Kudus. Setelah 10 tahun beroperasi, Nitisemito mampu membangun pabrik besar diatas lahan 6 hektare di Desa jati. Melihat kesuksesan dari Nitisemito tsb maka bermunculanlah pabrik-pabrik rokok yang di oleh kalangan masyarakat lain.

Bagi mereka (Pemilik perusahaan) mendirikan pabrik rokok memiliki keuntungan besar, karena pemasarannya sangat luas, mulai dari kalangan elit sampai masyarakat terkecil menikmati dari kenikmatan Rokok tersebut.

Menurut saya sangat wajar memang masyarakat indonesia tidak menghiraukan Himbauan

Fatwa  Nahdatul Ulama Indonesia (NUI) tentang di haramkan merokok. Karena Rokok sudah melekat di dalam benak masyarakat seiring sejarah panjang, berusahaan semakin bertambah, kemasan semakin  bagus, dan iklan rokok yang semakin hari semakin menarik.

BERSAMBUNG…!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun