Mohon tunggu...
Arif HidayatulMustafid
Arif HidayatulMustafid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca buku, lebih spesifikasinya yaitu novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Agama dalam Masyarakat Multikultural: Studi Kasus tentang Toleransi Agama di Salatiga

13 September 2023   07:02 Diperbarui: 13 September 2023   07:18 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama telah menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam masyarakat multikultural saat ini. 

Di tengah keragaman agama, kemampuan untuk mempraktikkan toleransi agama menjadi elemen penting dalam mempertahankan harmoni sosial. Kota Salatiga, sebuah kota yang terletak di Indonesia, merupakan studi kasus yang menarik untuk memahami bagaimana agama memainkan peran kunci dalam mempromosikan toleransi agama dalam lingkungan multikultural.

Menurut Emile Durkheim, salah satu tokoh terkemuka dalam sosiologi agama, agama berperan dalam membangun solidaritas sosial dalam masyarakat. Dalam karyanya yang terkenal, "The Elementary Forms of Religious Life," Durkheim menggambarkan bahwa agama memainkan peran penting dalam mengintegrasikan individu-individu ke dalam komunitas. 

Dalam konteks Kota Salatiga, berbagai komunitas agama yang ada di sana dapat menggunakan agama sebagai titik persatuan, membantu mengurangi konflik antaragama.

Agama juga berperan sebagai perekat sosial dalam konteks Kota Salatiga. Melalui praktik keagamaan yang dilakukan bersama, seperti perayaan Idul Fitri, Natal, Nyepi, dan Waisak, berbagai komunitas agama dapat merasakan kedekatan dan persatuan. 

Hal ini sejalan dengan pandangan Max Weber, seorang sosiolog terkenal, yang menekankan bagaimana agama dapat memengaruhi nilai-nilai dan etika dalam masyarakat.

Pemerintah Kota Salatiga telah berperan dalam mendukung keragaman agama dengan kebijakan inklusif yang mendorong toleransi. 

Sistem pendidikan di kota ini juga mempromosikan pemahaman agama secara holistik, mengajarkan nilai-nilai toleransi, dan menghargai perbedaan agama. 

Hal ini sejalan dengan pandangan Durkheim tentang bagaimana agama dapat berperan dalam membentuk moral masyarakat.

Toleransi agama juga diperkuat melalui dialog antaragama yang rutin diadakan di Kota Salatiga. Dialog ini memberikan wadah bagi warga untuk saling memahami dan menghormati keyakinan agama satu sama lain. Dampak positif dari toleransi agama yang kuat di Kota Salatiga adalah terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kerukunan dalam masyarakat.

Meskipun demikian, masih ada tantangan dalam menjaga toleransi agama. Radikalisasi keagamaan dan ekstremisme adalah masalah yang perlu diatasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun