Mohon tunggu...
arif rahman
arif rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

futsal dan sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menuju Ekonomi Hijau: Kesempatan dan Tantangan bagi Negara

7 Juli 2024   23:53 Diperbarui: 8 Juli 2024   00:25 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Ekonomi Hijau berarti mempraktikkan teori ekonomi baru yang menekankan peningkatan faktor ekonomi sambil menjaga kelestarian lingkungan dalam upaya pembangunan. Paradigma ekonomi yang dikenal sebagai "ekonomi hijau" sangat menekankan pada pembangunan yang sadar lingkungan dan berkelanjutan. Ide ini memadukan keadilan sosial, perlindungan lingkungan, dan kemajuan ekonomi. Hal ini memberikan penekanan yang sama terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi yang pesat seperti halnya konservasi sumber daya alam, pengurangan emisi karbon, dan pembatasan dampak buruk terhadap lingkungan. Ekonomi hijau didasarkan pada tiga prinsip utama: mendorong inovasi teknis yang ramah lingkungan, mengubah pola konsumen ke arah yang lebih berkelanjutan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam secara efisien. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa cara, misalnya dengan menciptakan energi terbarukan, mengurangi limbah, menggunakan bahan daur ulang, dan memberlakukan undang-undang yang mendorong produksi dan konsumsi yang lebih ramah lingkungan.

      Menurut penelitian Bappenas, Upaya indonesia beralih ke ekonomi hijau mungkin mempunyai sejumlah manfaat. Hal ii termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 87-96 miliar ton antara tahun 2021-2060, dan mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,1-6,5% pertahun hingga tahun 2050. Selain itu, penerapan ekonomi Hijau yang berkelanjutan akan menyediakan lapangan kerja bagi 1,8 juta orang pada tahun 2030 di sektor limbah, energi, kendaraan elektronik, dan restorasi lahan. Dari segi lingkungan kita dapata menyelamatkan hingga 3,2 juta hektar hutan primer dan pada tahun 2060 memperluas jumlah hutan bakau menjadi 3,6 juta hektar.

       Pada kesempatan yang sama , Medrilzam (Direktur Lingkungan Hidup Sehat). Menyatakan bahwa meskipun terdapat kendala pendanaan, sumber daya manusia dan teknologi dalam melaksanakan pembangunan ekonomi hijau, Indonesia akan memperoleh manfaat baru baik dari segi perekonomian, masyarakat, dan lingkungan. Diperkirakan bahwa anatara 3%  dan 5% PDB indonesia perlu dinvestasikan untuk mencapai tujuan nol emisi karbon bersih pada tahun 2060. Sektor swasta harus terlibat untuk memenuhi kebutuhan ini karenna negara ini hanya mempunyai sedikit emisi karbon Kemampuan anggaran.

      Grafik tersebut menunjukkan bahwa PDB indonesia tumbuh sebesar 4,4 kali lipat antara tahun 2-13 dan 2040. Karena perubahan ini, Skenario pertumbuhan Ekonomi hijau dapat meningkatkan produktivitas energe hingga 2,4 kali lipat dari tinggkat produktivitas saat ini. Secara progresif bergerak ke arah energi yang lebih bersih, seperti energi terbarukan. Salah satunya adalah program pertumbuhan ekonomi hijau indonesia yang dilaksanakan melalui inisiatif bekerja sama dengan the Global Green Growth Institute. Contoh pelaksanannya diberikan dibawah ini:

  • Inisiatif yang disebut Biological Compressed Natural Gas (BioCNG) bertujuan untuk memproduksi BioCNG dengan menggunakan limbah industri kelapa sawit, kotoran hewan, dan limbah organik sebagai saluran pipa.
  • Untuk mengatasi permasalahan ketenagalistrikan dan mendorong kemajuan energi berkelanjutan di NTT, Proyek PV Tenaga Surya Hibrid Nusa Tenggara Timur (NTT) dimulai.
  • Proyek Solar PV Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika akan membantu pengembangan proyek percontohan PV surya sekaligus memenuhi kebutuhan listrik KEK sebesar 25 MW melalui energi ramah lingkungan dan bersih.
  • Paket Peningkatan Aksi Iklim (CAEP) ID05 adalah inisiatif kolaborasi yang bertujuan untuk melaksanakan dan meningkatkan NDC dengan tujuan berkelanjutan.

Dapat disimpulkan, Ekonomi Hijau berarti baru yang menekankan peningkatan faktor ekonomi sambil menjaga kelestarian lingkungan dalam upaya pembangunan. Paradigma ekonomi yang dikenal sebagai "ekonomi hijau" sangat menekankan pada pembangunan yang sadar lingkungan dan berkelanjutan. Ide ini memadukan keadilan sosial, perlindungan lingkungan, dan kemajuan ekonomi. pendanaan, sumber daya manusia dan teknologi dalam melaksanakan pembangunan ekonomi hijau, Indonesia akan memperoleh manfaat baru baik dari segi perekonomian, masyarakat, dan lingkungan. Diperkirakan bahwa anatara 3%  dan 5% PDB indonesia perlu dinvestasikan untuk mencapai tujuan nol emisi karbon bersih pada tahun 2060.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun