Mohon tunggu...
Arif Fadilla Cibro
Arif Fadilla Cibro Mohon Tunggu... mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UNIKA St. Thomas Medan

seorang mahasiswa jurusan manajemen, ekonomi. suka dengan seni musik (rock/metal)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia: Kabur Aja Dulu, Jepang Membuka Pintu

17 Maret 2025   20:40 Diperbarui: 17 Maret 2025   20:40 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masyarakat Indonesia di tengah keresahan (sumber: https://id.pinterest.com)

Hastag kabur aja dulu sekarang menjadi tren dan menjadi perbincangan hangat di medsos Indonesia, khususnya pada kaum anak muda.Pada awalnya, hashtag #KaburAjaDulu digunakan secara santai dan humoris, tetapi kemudian berkembang menjadi arti yang lebih serius, yang mengungkapkan kekecewaan dan  ketidakpuasan  masyarakat terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti kasus-kasus korupsi, pengangguran, masalah lingkungan, ekonomi dan sebagainya. Maka warga Indonesia  meramaikan seruan ini.

Parahnya, disaat hastag ini semakin meledak, tanggapan dari dalam negeri terkesan mengecewakan,. bukannya mencari akar masalah dan menawarkan solusi, yang terdengar justru nasihat untuk "kalau bisa jangan pulang lagi." Sebuah ungkapan yang tak hanya sumbang, tapi juga menunjukkan sikap defensif yang enggan berbenah. Tetapi Jepang ikut menanggapi hal ini dan memberikan dukungan. Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengajak para pelajar dan pekerja Indonesia untuk ke Jepang.

"Warga Indonesia sangat istimewa. Karena, kita punya tradisi persahabatan yang panjang dan banyak pekerja di Indonesia merupakan pekerja keras di Jepang," kata Masaki di Jakarta, dikutip Minggu (23/2/2025).

Negeri kita menggangap ini sebagai sebuah ancaman, tetapi Jepang tidak. Jepang malah memberikan dukungan untuk membantu segala keresahan yang terjadi di Indonesia. Memang saat ini Jepang sedang mengalami krisis populasi manusia, jadi wajar saja Jepang membutuhkan tenaga kerja asing dari berbagai negara.

Jika kedua respon ini dibandingkan terlihat dua etika yang berbeda terhadap respon yang diberikan saat mengalami sebuah masalah, respon dari pemerintah Indonesia terlihat seperti menghindari masalah dan tidak ada upaya untuk menyelesaikan masalah yang menjadi tanggung jawab pemerintah, namun Jepang sebaliknya, Jepang menunjukkan etika dan respon yang membuat orang Indonesia mendapatkan harapan, dengan didukung dan diberikan kesempatan untuk bisa melanjutkan Pendidikan dan bekerja di Jepang.

Memang seharusnya Indonesia mesti berbenah lagi, negara yang memiliki keresahan harusnya diberikan solusi daripada mengatakan "kalau bisa jangan pulang lagi."

Jika dilihat dari pandangan mahasiswa, fenomena ini bukanlah suatu masalah, melainkan peluang. Dengan adanya protes atau kritikan dari masyarakat, ini membuktikan bahwa pemerintah Indonesia harus lebih banyak berbenah lagi, kemudian dengan semakin membaiknya negeri ini peluang untuk bisa menjadi negara yang semakin maju akan bisa tercapai. Pemerintah Indonesia harus menunjukkan etika yang baik dengan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Arif Fadilla Cibro, Mahasiswa UNIKA St. Thomas Medan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun