"Wayahe...wayahe..."
Sebuah ungkapan sederhana dengan nada  khas ini sering kita dapatkan di grup media sosial kita. Wayahe adalah kosakata dalam bahasa jawa yang artinya waktunya. Biasanya teman kita mengingatkan waktunya minum kopi, makan siang atau hanya sekedar bercanda untuk membuka suatu percakapan. Wayah atau waktu menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan oleh manusia. Hampir setiap saat kita melihat jam dinding, jam tangan atau hape juga kalender untuk mengetahui periode waktu. Tapi sebenarnya apakah waktu itu?
Di satu sisi waktu mempunyai makna sederhana.. sesederhana gerak pendulum arloji yang kita pakai. Di sisi yang lain waktu memiliki makna yang sangat luas dan misterius. Ada banyak penjelasan maupun ungkapan tentang waktu. Ada yang menyebut waktu adalah uang; waktu adalah pedang; waktu tak akan bisa berulang; atau biarlah waktu yang menentukan. Dan ada banyak lagi yang lainnya. Ungkapan tersebut menggambarkan betapa waktu sangat berharga dan berkuasa terhadap kita. Banyak ilmuwan dunia tertarik mempelajari dan mendeskripsikan waktu. Ada juga yang mencoba menaklukkan waktu dengan mesin waktu. Menghentikan waktu atau kembali ke masa lalu. Suatu ide dan usaha yang menarik, tapi sayangnya belum ada manusia yang mampu, setidaknya sampai hari ini.
Adakah yang bisa menghentikan Waktu? Ya.. waktu pernah berhenti. Dikisahkan ketika itu 7 orang pemuda. Tertidur di dalam gua lebih dari 3 abad lamanya. Tetapi mereka hanya merasa tidur satu hari saja. Waktu telah dihentikan oleh PEMILIK waktu. Untuk 7 orang pemuda itu.Karena waktu.. matahari terbit dari ufuk timur hingga akhirnya tenggelam di barat dan menghilang  dari cakrawala. Karena waktu.. rembulan muncul menunjukkan cahayanya yang temaram nan anggun. Karena waktu...bunga di taman bersemi dan bermekaran memberikan pesona keindahannya. Karena waktu... kita punya kesempatan untuk lebih tahu. Karena waktu...kita menjadi punya harapan untuk bisa lebih baik dari sebelumnya.  Karena waktu pulalah para pendahulu kita..kini sudah tidak bersama kita.
Betapa misteriusnya waktu. Serasa berkelindan di antara kesibukan kita, pekerjaan kita, kesenangan kita, permasalahan kita, urusan dan aktivitas kita.. tapi jarang sekali kita menyadarinya. Tiba-tiba saja kita sudah bertambah usia dan menua. Masih teringat samar-samar kenangan masa kecil kita bersama orang tua, saudara ataupun teman SD kita. Masih ingat betapa senangnya ketika kita masih anak-anak, ibu kita membuatkan makanan yang kita suka...bubur mutiara manis dengan kuah santan misalnya. Atau ketika kita diberi hadiah karena dapat rangking di kelas. Time flies so fast. Sekarang kita sudah jauh melewatinya. Dan benar.. kita tidak  bisa mengulangnya. Sang waktu terus saja berjalan. Lantas.. kemanakah Waktu akan membawa Kita?
Sekali Waktu..
Kita akan terpikir tentang Waktu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H