Mohon tunggu...
Arif Budi Nur Cahyo
Arif Budi Nur Cahyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Saya merupakan mahasiswa aktif universitas Sebelas Maret, dan memiliki hobi membaca, dance,. Saya merupakan mahasiswa jurusan S1 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sebelas Maret. Saya memiliki ketertarikan dalam penelitian dan lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Indonesia dan Jalan Panjang menuju Kemajuan, Mengapa Kita Masih Tertinggal?

21 November 2024   22:39 Diperbarui: 21 November 2024   22:39 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, dengan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, memiliki segala potensi untuk menjadi negara maju. Namun, kenyataannya, berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Apa saja tantangan yang membuat kita sulit melangkah lebih jauh?

1. Korupsi: Penyakit Kronis di Dalam Sistem

Korupsi telah lama menjadi penghalang utama bagi kemajuan Indonesia. Berdasarkan laporan Transparency International 2023, Indonesia menduduki peringkat ke-110 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI). Dana publik yang seharusnya dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan malah sering dikorupsi. Salah satu contohnya adalah kasus korupsi dana bantuan sosial COVID-19 tahun 2020 yang merugikan jutaan rakyat Indonesia.


2. Pendidikan: Ketimpangan dan Kualitas yang Belum Memadai


Pendidikan adalah kunci kemajuan, namun sistem pendidikan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan:
Rendahnya Kualitas Pendidikan: Laporan PISA 2018 menempatkan kemampuan siswa Indonesia di bidang membaca, matematika, dan sains pada peringkat ke-72 dari 79 negara. Ketidakmerataan Akses: Di daerah terpencil, banyak sekolah kekurangan guru berkualitas dan fasilitas memadai, sehingga kesenjangan pendidikan antarwilayah semakin melebar. Pengelolaan Anggaran yang Kurang Efisien: Walaupun 20% APBN dialokasikan untuk pendidikan, banyak dana yang tidak tepat sasaran akibat lemahnya tata kelola.

3. Ketimpangan Ekonomi yang Meningkat

Meskipun Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi positif setiap tahunnya, kesenjangan pendapatan tetap menjadi masalah besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, rasio gini Indonesia berada di angka 0,385. Sementara kota besar seperti Jakarta terus berkembang, banyak daerah lain seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terjebak dalam kemiskinan ekstrem. Ketimpangan ini memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

4. Infrastruktur yang Belum Menjangkau Seluruh Negeri

Pembangunan infrastruktur besar-besaran, seperti jalan tol dan pelabuhan, memang terus dilakukan, tetapi hasilnya belum merata. Menurut laporan Global Competitiveness Index 2019, kualitas infrastruktur Indonesia berada di peringkat 72 dari 141 negara. Masih banyak wilayah terpencil yang minim akses transportasi dan komunikasi, menghambat distribusi barang, jasa, dan konektivitas antarwilayah.

5. Ketergantungan Berlebih pada Sumber Daya Alam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun