Mohon tunggu...
arif priyono
arif priyono Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai negeri sipil

saya berusaha menjadi orang yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary Taman 25 Desember 2023

30 Desember 2023   09:40 Diperbarui: 30 Desember 2023   09:47 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam sehat

Kali ini bertepatan dengan hari libur nasional perayaan hari besar salah satu agama. Seperti biasanya karena hari libur maka saya hanya mengajak anak-anak liburan hemat ke taman gerbang perumahan. 

Kali ini saya coba nulis memperdalam artikel kemarin, yaitu ketika saya mengamati para driver taksi bluebird yang sedang menunggu calon penumpang, dimana pengamatan saya melihat bahwa frekuensi penumpang lebih banyak yang memilih taksi online. Satu sisi saya salut ke pak driver taksi bluebord, mereka tetap optimis akan mendapatkan jatah rezeqi penumpang dari Tuhan. Saya berpikir seandainya para driver itu tahu ilmu ketertarikan (law of attraction/LOA), saya yakin akan menambah peluang para penumpang akan memilih taksi bluebird. Misal dengan memasang senyum alami, sembari dzikir. Dengan dua hal itu, saya yakin para penumpang akan lebih tertarik. 

Para penumpang ini rata-rata adalah penumpang yang selesai dari belanja dan akan melanjutkan pulang atau ke tempat lain. Suasana di dalam ruangan mall yang sangat penuh tentu membuat mood calon penumpang down bahkan cenderung stres. Ketika mereka keluar dari mall, melihat para driver yang ikhlas senyum pasti akan membuat pikiran lebih adem dan tenang. Hal ini lah yang membuat pikiran akan lebih mengarahkan ke para driver yang senyum itu. Yang pada akhirnya lebih berpotensi memilih taksi bluebird. 

Akan tetapi kayaknya perubahan mindset ini suatu hal yang tidak mudah dilakukan, perlu diadakan training yang tidak sebentar apalagi jika terdapat penolakan dari penerima dalam hal ini adalah para driver taksi. Apalagi training merubah mindset ini, bisa jadi usaha yang kurang bisa terukur, karena sifatnya lebih kualitatif. Saya sendiri baru bisa menjadi pengamat, baru bisa mendoakan orang lain dengan doa baik.

Semoga bermanfaat

Salam sehat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun