Mohon tunggu...
arif rahman hakim
arif rahman hakim Mohon Tunggu... -

Always try to be better

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sabar Itu Indah.......

16 Januari 2011   16:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:31 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sabar Itu Indah.......

Bersabar diri merupakan ciri orang-orang yang menghadapi pelbagai kesulitan dengan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang besar. Karena itu, jika kita tidak bersabar, maka apa yang bisa kita lakukan?

Apakah anda memiliki solusi lain selain bersabar? Dan apakah anda mengetahui senjata yanglain yang dapat kita gunakan selain kesabaran?

Konon, seorang pembesar negeri ini memiliki ladang gembalaan dan lapangan yang selalu ditimpa musibah; setiap selesai dari satu kesulitan, kesulitan yang lain selalu datang mengunjunginya. Meski demikian, ternyata ia tetap berlindung dibawah perisai kesabaran dan mengenakan tameng keyakinan kapada Allah.

Demikianlah itulah orang-orang mulia dan terhormat bertarung melawan setiap kesulitan dan menjatuhkan semua bencana itu terkapar diatas tanah.

Syahdan, ketika menjenguk Abu Bakar yang sedang terbaring sakit, para sahaba berkata kepadanya,’’Bolehkah kami panggilkan seorang Tabib untuk mengobatimu?’’

‘’Seorang tabib telah memeriksaku!,’’jawab Abu Bakar

Para sahabat pun bertanya,’’Lalu apa yang ia katakan?’’

Ia berkata, ‘’Sesunggunya aku boleh melakukan apa saja yang aku mau.’’

Bersabarlah karena Allah! Dan sebaiknya anda bersabar sebagaimana kesabaran orang yang yakin akan datangnya kemudahan, mengetahui tempat kembali yang baik, mengharap pahala, dan senang mengingkari kejahatan.

Sebesar apapun besar permasalahan yang anda hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan.

Saya pernah membaca geografi sejumlah orang yang terkenal, dan saya tertegun dengan besarnya kesabaran dan agungnya ketabahan mereka. Deraan musibah itu mereka anggap sebagai tetesan air dingin yang memercik diatas kepala mereka. Mereka tak tergoyahkan laksana gunung, dan menancap jauh dalam kebenaran. Dalam waktu singkat mereka dapat melupakan semua kesedihan itu dan wajah mereka kembali berbinar menyorotkan cahaya kemenangan. Bahkan, ada satu diantara mereka yang tidak hanya cukup bersabar, namun justru menghadang semua bencana itu dan berteriak lantang di hadapan musibah-musibah itu sambil menyatakan tantangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun