Mohon tunggu...
arif rahman hakim
arif rahman hakim Mohon Tunggu... -

Always try to be better

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

HATI KITA

4 Januari 2011   19:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Kalaulah para ilmuwan dapat mengukur kedalaman laut, tak ada seorangpun yang dapat mengukur kedalaman hati manusia.”

Apabila kita berbicara tentang hati, akan banyak hal yang dapat kita bicarakan. Pada dasarnya hati berbentuk jasmani dan rohani. Tapi kali ini si penulis ingin membahas hati yang berupa rohani, yang kita tidak dapat melihat bentuknya akan tetapi kita hanya dapat merasakannya. Hati dalam pembahasan kali ini adalah perasaan. Setiap manusia meliliki hati dan perasaan, dan kita tidak tahu bagaimana isi hati orang lain. Ada orang yang penampilannya baik tapi hatinya jahat, ada juga orang yang penampilannya jelek tapi hatinya baik sekali.

Dalam setiap nasehat yang kita dengar dari orang tua, teman, pacar, dan orang lain, mereka selalu bilang agar kita selalu mengikuti hati kecil kita, karena hati kecil tidak pernah berbohong dan dia akan memberikan dan menunjukkan jalan terbaik bagi kita. Dalam kutipan kalimat diatas, kita dapat sebuah pelajaran, bahwasanya hati atau perasaan, kita tidak akan pernah dapat membaca dan menebaknya. Semua yang ada didalam hati adalah misteri yang kita tak bisa menghitung-hitungnya.

“Ikhlaslah untuk menjadi diri dengan hati yang baik, karena hati yang baik akan menjadi tempat berkembangnya perasaan-perasaan yang baik.”(Mario Teguh)

Sebagai manusia, sudah kewajiban bagi kita untuk mengisi hati kita dengan hal-hal yang baik, karena dengan itu semua kita akan dapat menjadi manusia seutuhnya yang memiliki kebaikan dalam diri kita. Memang tak mudah bagi kita untuk membiarkan hati kita diisi dengan kebaikan, Karena akan banyak godaan dan hal-hal buruk yang akan menentang dan mengganggu kita.

Semua itu membutuhkan proses, modal utama kita adalah ikhlas dan sabar, ketika rasa itu tumbuh baik dalam diri kita, maka Tuhan mengembangkan dan menumbuhkan hal-hal baik dalam diri kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah menjaga dan membiarkan perasaan-perasaan baik itu berkembang dan tumbuh dalam hati kita. Semoga kita selalu menjadi orang yang memiliki hati yang terisi dengan kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun