Mohon tunggu...
arif rahman hakim
arif rahman hakim Mohon Tunggu... -

Always try to be better

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Setting Sosial Munculnya Sosiologi

16 Januari 2011   15:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:31 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering



Pada zaman keemasan filsafat, sosiologi dipandang sebagai bagian tentang kehidupan bersama secarafilsafati. Pada masa itu Plato dalam pencariannya tentang arti negara menemukan teoriorganisasi tentang masyarakatmencakup kehidupan dalam aspek sosial dan ekonomi. Plato menyatakan bahwa dalam organisasi masyarakat terdapat institusi–institusi yang saling bergantung secara fungsional. Sehingga jika terdapat satu institusi tidak jalan, institusi yang lain akan terganggu kinerjanya. Sama halnya dengan Plato, Aristoteles juga menyatakan bahwa masyarakat adalah organisasi hidup yang basis hidupnya berdasarkan moral. Pada masa ini kaum agamawan menjadi yang paling berkuasa dalam keputusan – keputusan kehidupan sosial.

Pada abad pencerahan (abad ke-16 dan 17), munculah Thomas Hobbes yang inti ajarannya adalah hukum alam, matematika dan fisika. Pada masa ini keputusan–keputusan agamawan mulai ditinggalkan berganti dengan pandangan – pandangan yang bersifat kodrati (hukum alam). Dan pada masa ini pula muncul kesepakatan antar kelompok dengan istilah kontrak sosial. Pada awalnya keputusan yang diambil berdasarkan kodrati (hukum alam) menyengsarakan banyak pihak. Karena mereka saling bersaing untuk merebutkan alam dan manusia. Oleh karena itu munculah kesepakatan bersama antar kelompok yang dapat diterima satu sama lain dan tidak merugikan dengan istilah kontrak sosial. Pada abad ke-18 munculah John Locke yang disebut bapak HAM (Hak Asasi Manusia) yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang bersifat pribadi tidak bisa diatur oleh Negara. Pada masa ini juga muncul J.J Rosseau dengan pandangannya yang masih berpegang teguh kontrak sosial Hobbes.

Pada abad ke-19 sosiologi mulai bisa dianggap mandiri, karena munculnya pemikir seperti Auguste Comnte yang mengenalkan istilah sosiologi dengan beberapa pemikirannya yang berpengaruh besar terhadap perkembangan sosiologi. Pada masa ini juga muncul pemikir–pemikir seperti Spencer, Durkheim, dan Marx.

Pada abad ke-20 sosiologi baru benar–benar dianggap mandiri karena :

1.Mempunyai objek khusus yaitu interaksi antar manusia

2.Dapat mengembangkan teori–teori sosiologi

3.Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi

4.Menjadikan sosiologi sangat relevan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun