Mohon tunggu...
arif rahman hakim
arif rahman hakim Mohon Tunggu... -

Always try to be better

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sepucuk Surat untuk Tuhanku

7 Januari 2011   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:51 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki semua adalah nikmat dari-Mu. Terkadang aku lupa akan nikmat-Mu tapi Engkau tetap setia menemaniku dan memberi yang terbaik untukku, jujur aku malu kepada-Mu akan semua tingkah lakuku terhadap-Mu, aku lebih banyak mengrjakan apa yang Engkau larang daripada apa yang Engkau suruh.

Selama matahari terbit dari barat, api terasa panas dan es terasa dingin, izinkanlah aku untuk selalu berada didekat-Mu, tak ada tempat lain didunia yang dapat memberiku ketenangan kecuali selalu dalam perlindungan-Mu. Aku sangat rindu akan hangat kasih-Mu dan indahnya cinta-Mu, rasa iriku terhadap makhluk-makhluk-Mu terkadang membuatku lupa atas apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Sebenarnya Engkau telah memberikan orang-orang disekelilingku, tapi aku belum menyadari itu.

Kali ini biarkanlah aku mendapatkan cinta-Mu, berada selalu didalam buaian-Mu, duduk manis disamping-Mu, mengikuti perintah-perintah-Mu. Aku hanyalah salah satu butiran pasir yang tersebar diantara pasir-pasir pantai yang tak dapat terhitung jumlahnya.

Tuhan, aku butuh kau dalam setiap nafasku, dalam setiap langkahku, dalam setiap nadiku, dlam setiap detak jantungku. Jika suatu saat waktu telah memanggilku kuharap Engkau bersedia memberikan tempat yang terbaik untukku. Aku jauh dari kesempurnaan dan telah banyak melakukan dosa, aku harap Engkau mengampuni kesalahan-kesalahan dan dosaku karena Engkau adalah Maha Pemaaf dan Maha Pemurah…

Terima kasih Tuhan atas nikmat-Mu yang begitu banyak tak terhitung, dan berikanlah tempat terbaik untukku dan kedua orang tuaku nanti…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun