Turun, turun, turun…begitulah teriakan orang-orangketika mereka mendatangi gedung-gedung pemerintahan. Ketidakpuasan akan kinerja pemerintah membuat masyarakat geram dan mungkin kepercayaan mereka terhadap pemerintah telah berkurang. Janji-janji manis belum terealisasi dengan baik. Kasus-kasus politik dan korupsi tumbuh bersemi, mulai dari kasus Antasari Azhar, Bank Century, Yogyakarta, dan terakhir kasus Gayus Tambunan yang membuat geger seluruh Indonesia bahkan dunia yang tak kunjung selesai. Pelakon-pelakon baru pun baru terus bermunculan, membuat semua permaslahan semakin rumit dan rumit. Entah kasus apalagi yang akan tumbuh kembali.
Dalam media massa baik elektronik dan tulis, permasalahan-permasalahn itu terus diperbincangkan, karena terlalu lama kasus-kasus itu tidak terselasaikan , membuat masyarakat bosan dan jenuh. Sehingga menimbulkan kemarahan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Kasus Gayus Tambunan manjadi salah satu contoh lemahnya sistem pemerintahan di Indonesia. Dengan mudahnya Gayus mencoreng dan bahkan mengobrak-abrik keimigrasian negara ini, ketika semua bisa dibeli dengan uang, ya seperti inilah keadaan bangsa kita, kejujuran dan loyalitas sudah dapat digantikan dengan uang.
Banyak suara dan pendapat hadir dari masyarakat, tapi sepertinya mereka yang duduk disana masih sempat bersantai-santai. Memang benar, mungkin mereka mendengar dan melihat dan mempunyai mata dan telinga, tapi mereka melihat dengan telinga dan mendengar dengan mata mereka.
Engkau yang duduk disana, kami masyarakat kecil jauh dari kemapanan, mana janji-janji manismu? Buktikan janji-janji manismu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H