Mohon tunggu...
Arif Cebe
Arif Cebe Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

berpetualang dalam menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Steve Jobs: Hasrat Kesederhanaan dan Filosofi Produk

26 Februari 2014   18:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:26 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir bulan Januari kemaren, aku telah membeli buku yang telah lama ku impikan. Ya buku itu berjudul “Steve Jobs” yang ditulis oleh Walter Isaacson. Kenapa Steve Jobs? Kenapa bukan yang lain. Aku sangat terkagum – kagum dengan seorang Steve Jobs. Simple, Fungsional, Perfeksionis. Itulah pelajaran yang dapat di ambil dari Steve Jobs.

Bagaimana dia memperjuangkan impiannya untuk menciptakan masa depan. Hasilnya dapat dilihat dari produk apel “Kroak” orang jawa biasa menyebut. Gak ada produk yang ecek – ecek. Semuanya serba sederhana, minimalis tapi fungsinya maksimal.

Itulah sepak terjang Steve Jobs. Seorang CEO Apple. Tapi dia tidak ingin hanya berpangku tangan, leyeh  - leyeh di belakang meja.  Sebaliknya dia ikut andil dalam pengembangan produk, mulai dari produk itu dirancang, sampai produk itu diluncurkan di pasar.

Pada era tahun 80an, ketika masa – masa Apple baru lahir. Ketika itu Steve, sudah memimpikan sebuah produk yang beda dari produk lain. Waktu itu bersama rekannya Steve Wozniak, yang pada akhirnya keluar. Membuat Apple 2 yang laris manis dipasaran.

Kenapa bisa Laris? Ya, produknya berbeda dari produk komputer yang ada pada waktu itu. Namun hal tersebut belum membuat Steve puas akan hasratnya membuat produk yang hebat. Yang menciptakan masa depan. Hingga dia mengawasi detail proses pembuatannya. Mulai dari bentuk, perangkat yang ada didalamnya, sampai proses pengerjaannya di pabrik. Sungguh dia CEO yang ulet, tidak mau produknya cacat sedikit pun. Walaupun di dunia ini gak ada yang sempurna.

Ketika iPod, diperkenalkan Steve pertama kali. Pada tahun 2001. Sebuah perangkat MP3 Player yang bisa menampung seribu lagu, begitu slogannya. Sungguh membuat mata publik terbelalak. Betapa tidak, pada jaman itu sudah ada banyak perangkat pemutar musik. Namun hanya bisa menampung tidak sampai 50 lagu. Cara menggunakannya pun benar2 sulit.

Itulah iPod, harganya yang sangat mahal $500 ketika itu. Membuat banyak pengamat pemasaran dan pesaingnya pesimis iPod akan laku di pasaran. Bahkan ada  yang bilang, iPod gak bakal laku di pasaran.

Sebaliknya, penjualan iPod membungkam para pengamat dan pesaing. Penjualan iPod begitu laris, dengan harga mahal. Pembeli mendapat manfaat yang sepadan dengan harganya. Penggunaannya mudah, menampung musik lebih banyak, dan satu lagi ELEGAN. Itulah Apple.

Kenapa Steve berani membuat iPod? Yang pada waktu itu sudah banyak perangkat pemutar musik, sebut saja Creativ, Sony dan masih banyak lagi. Hal yang membuat Steve kawatir adalah banyak pemutar musik itu susah digunakan, ribet, hanya menampung sedikit lagu. Satu lagi, bentuknya sungguh tidak elegan.

Berawal dari situ, Steve menginisiasi para anak buahnya. Untuk membuat pemutar musik yang sederhana, Elegan, dan bisa menampung lebih banyak lagu.  Riset pun dilakukan. Hal pertama dilakukan membuat tampilan produknya.

Dalam mendesain sebuah produk. Semua divisi Apple dilibatkan. Mulai dari teknisi hardware, keuangan sampai pemasaran. Ikut andil dalam desain produk. Kebersamaan dan seperti tidak ada jarak antar divisi. Inilah yang membuat setiap produknya elegan dan mudah digunakan.

Semua desain akan di konsultasikan dengan Steve. Apakah dia akan setuju atau tidak. Dan dia banyak tidak menyetujuinya, namun memberikan masukan agar desainnya lebih sederhana dan elegan. Dia mengawasi sampai detail terkecil, skrup, baut pun tidak luput dari perhatiannya.

Steve, ketika membuat produk. Dia tidak ingin produknya hanya memberikan keuntungan materi semata. Namun dibalik produknya itu, mempunyai filosofi. Yang oleh steve produk itu harus sesederhana mungkin, dengan mengurangi banyak tombol. Bisa dilihat dari iPad, iPhone, iPod, Macbook.

Steve adalah seorang yang memiliki aliran Zen. Ya sebuah aliran Budha, yang memiliki filosofi hidup sederhana, ketenangan, namun fungsional. Dan itu tertanam dalam semua produknya. Mulai dari tampilan luar, sampai tampilan dalam. Chip dan peripheral pun tidak luput dari penataan yang rapi dan elegan. Walaupun komponen peripheral tersebut tidak mungkin dilihat ketika kita menggunakan produknya.

Itu yang membedakan Apple dengan perusahaan lain. Perusahaan lain hanya memberikan tampilan luar, di dalamnya tidak ditata rapi seperti produk Apple.

Ketika anda membuat sebuah almari, tentunya anda akan menggunakan kayu yang berkualitas.  Walaupun kayu itu dipakai di bagian belakang lemari, yang tidak pernah anda lihat ketika menggunakannya. Tapi itu adalah serangkaian komponen yang bersatu dan saling mempengaruhi. Itulah sedikit kutipan yang biasa dipakai Steve Jobs ketika mendesain produk.

Hasrat akan kesempurnaan produk, kesederhanaan dan elegan. Itulah Steve Jobs. Memberikan filosofi dalam setiap produknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun