Mohon tunggu...
Arif Budiman
Arif Budiman Mohon Tunggu... -

Arif Budiman, adalah mahasiswa jurusan Desain di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Disamping mempelajari keilmuan desain komunikasi visual, ia juga tengah menimba ilmu belajar ilmu jurnalistik, terutama untuk wilayah seni rupa. Ini menarik, 'membaca' karya seni lewat perspektif jurnalisme.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program Studi DKV, ISI Yogyakarta Raih Akreditasi A

31 Oktober 2011   06:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:15 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_145441" align="alignright" width="300" caption="Komunitas Fotografi TITIK API, DKV ISI Yogyakarta, usai diskusi fotografi."][/caption]

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menetapkan Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta terakreditasi Amat Baik (A). 17 Oktober 2011 lalu baru saja, BAN-PT mengirimkan surat resmi akan keberhasilan lembaga tersebut “Kita baru saja terima surat resminya, sebelumnya juga telah dikeluarkan via website. Untuk diketahui hasil akreditasi yang dikeluarkan tahun ini tidak banyak perguruan tinggi di Indonesia terutama yang DKV yang memperoleh arkeditasi A. Bisa dihitung jari, ” kata Drs. Hartono Karnadi, M.Sn, Ketua Program Studi DKV ISI Jogja.

Bagi DKV ISI Jogjakarta sendiri hasil akreditasi tersebut menjadi catatan tersendiri, pasalnya sebagai pendidikan tinggi DKV tertua di Indonesai baru kali ini, mendapatkan nilai A. “Syukur deh, empunya DKV dapat nilai A, sebelumnya B, bahkan pernah C” bangganya

Dikatakan Hartono, pihaknya cukup kesulitan untuk melakukan perekapan data untuk akreditasi ini. “DKV ini pola kerjanya cendrung ke praktek, sehingga untuk masalah data-data agak sedikit terabaikan. Nah itu yang dikejar habis-habisan, untuk melengkapi data isian borang (formulir) akreditasi tersebut,” cerita Hartono.

DKV ISI Jogjakarta sendiri memang sudah jauh hari melakukan pembenahan terhadap seluruh lini, yang berkenaan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Dari segi fasilitas perkuliahan sendiri seluruh ruang kuliah sudah dipasangkan alat pendingin ruangan (AC), dilengkapi LCD dan infokus permanent dan hot spot area. Ruang dosen, karyawan, dan perkuliahan pun juga sudah ditata senyaman mungkin. Untuk dinding kampus sendiri, diberikan space (ruang) pada mahasiswa untuk me-mural dinding tersebut dengan kreatifitas masing-masing.

“Semuanya kita tata untuk mahasiswa dan staf pengajar, agar mereka nyaman untuk mendapatkan dan memberikan perkuliahan. Kita juga telah dirikan Galeri Soetopo, untuk pameran karya-karya mahasiswa dan diskusi. Selanjutnya penataan ini kita lakukan bertahap,” ungkap dosen yang juga berprofesi sebagai desainer grafis itu.

Satu hal yang ditekankan Hartono, efek dari akreditasi ini bisa dirasakan sangat penting oleh mahasiswa ketika sudah tamat dari lembaga ini. “Saat mahasiswa itu tamat dan mau melamar pekerjaan, entah itu di swasta atau negeri, akan ditanya akreditasi program studinya apa?. Syukur A atau B. Jika C, gawat itu. Bisa ditolak. Terutama yang ingin berkeja di lembaga pemerintah. Jadi sangat bersyukurlah kita DKV negeri yang dapat A,” katanya.

Bagi dosen sendiri terbuka besar peluang untuk menjadi asesor perguruan tnggi. Mengajukan beasiswa melanjutkan studi lebih mudah, penelitian juga. Bagi lembaga sendiri, sangat terbuka peluang untuk mendapatkan dana hibah (bantuan) guna meningkatkan kualitas. “Untuk sekarang kita belum dapat, kedepanya pasti ada,” optimisnya.

Setelah dinobatkan dengan akreditasi A, kedepan ia akan berusaha mengumpulkan alumni dan membentuk perkumpulan para alumni DKV ISI Jogja. “Selama ini belum ada lembaga yang menghimpun itu. Jika sudah ada, sangat besar manfaatnya buat lembaga,” tutup Hartono.

Sementara itu Hendi Ciputra salah satu mahasiswa DKV, mengakui memang ada beberapa pembenahan yang dilakukan oleh pihak lembaga, seperti menata beberapa fasilitas kampus, dan mulai memperhatikan kegiatan kemahasiswaan. “Saya berharap kemajuan ini tidak saja ketika mau diakreditasi, tapi sesudah nilai ini keluar juga lebih ditingkatkan,”katanya.

Ia juga berharap pihak lembaga bisa mensosialisasikan hasil akreditasi ini pada seluruh mahasiswa.“Agar semua tau dan bisa menimbang pula, kelebihan dan kelamahan DKV kita ini untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Agar akrediasi A tidak semata diatas kertas saja, atau unggul di poin-poin yang dinilai saja, tapi betul ada perubahan pada warga DKV dengan dilakukannya akreditasi ini,” tekannya.

Untuk diketahui salah satu tujuan akreditasi dilakukan untuk menginformasikan kinerja perguruan tinggi kepada masyarakat.Poin penilaiannya diantanya meliputi; Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu. Seputar mahasiswa dan lulusan. Sumber daya manusia. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.

Desain Interior Pertahankan Akreditasi A

Selain DKV, Program Studi Desain Interior juga meraih akreditasi A. Desain Interior berhasil mempertahankan akreditasi sebelumnya yang juga A. Sedangkan Jurusan Seni Murni yang masih bernaung di Fakultas Seni Rupa mendapatkan, akreditasi B. (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun