Mohon tunggu...
Arieza Marsella
Arieza Marsella Mohon Tunggu... karyawan swasta -

21 yrs old || a Woman in LDR || born to be Milanisti || Trisakti Economic Graduated ||

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Emosi Melanda.. Jejaring Sosial Jangan Dibuka!

27 September 2012   09:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:36 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pernah ga di suatu malam, timeline twitter kamu berisi kalimat-kalimat panas penuh cacian serta makian dari salah seorang following kamu atau ada teman kamu dan pacarnya yg bertengkar di timeline twitter.. atau mungkin pernah salah seorang temen deket atau bahkan saudara sendiri bikin status facebook yg super sedih tentang hidupnya, lalu kemudian mendapatkan banyak jempol sebagai tanda simpatik serta komen dari banyak pihak… masih inget kasus luna maya yg di tuntut sama wartawan infotaiment terkait twitnya yg kala itu memakai bahasa cukup kasar dan menjatuhkan martabat wartawan.. atau pernah denger ga pelajar masuk penjara karena menghina temen sekolahnya lewat status facebook ? heheheee.. yappp .. itu semua terjadi karena si pelaku yg tidak bisa mengendalikan emosinya. ga munafik, jujur saya pun pernah menjadi salah satu dari contoh kasus diatas. Efek benturan yg terlalu sakit terkadang membuat kita bingung harus melampiaskan rasa sakit kemana lagi. Karena tidak semua orang bisa mengeluarkan emosi sakit atau sedihnya hanya dengan cukup berbicara atau bercerita dengan orang yg dipercayainya. kadang rasa ingin mendapat perhatian dari yg membuat kita sakit atau sedih, juga merupakan salah satu faktor. Berharap orang tersebut membaca dan akhirnya mengerti maksud kita. tapi apa iya mengeluarkan emosi lewat jejaring sosial merupakan tindakan yg tepat tanpa dampak buruk terhadap kehidupan kita nantinya? sepengetahuan saya, hanya pada awalnya saja kita akan merasa lega dan senang ketika sudah melampiaskan emosi lewat jejaring sosial. perasaan yg timbul kemudian adalah kita akan merasa ketagihan untuk melakukan hal tersebut di kemudian hari terus dan terus. apalagi apabila tujuan kita memberi tahu sasaran kita mengenai yg kita rasakan itu tersampaikan dengan baik, tentu kita akan memiiki kepuasan tersendiri karena berhasil menyampaikannya tanpa perlu repot berbicara face to face. tapi dibalik itu semua, pernahkah anda berfikir mengenai tanggapan dan pandangan orang yg membaca mengenai emosi yang kita salurkan lewat jejaring sosial yg sudah pasti akan dibaca oleh banyak orang. ingat, di kehidupan ini bukan hanya ada kita saja. tetapi ada banyak orang diluar sana yg berhak menilai dan beranggapan seperti apa diri kita lewat apa yg kita tulis. dan ingat juga, semakin banyak kalimat emosi yang berhasil kita salurkan melalui jejaring sosial, maka sebanyak itulah kelemahan-kelemahan kita akan diketahui oleh banyak orang. dan semakin banyak kelemahan-kelemahan kita diketahui banyak orang, maka peluang bagi orang-orang yg tidak menyukai keberadaan kita akan semakin terbuka lebar untuk menjatuhkan kita. memang sangat menyenangkan menyalurkan emosi dan membaginya dengan orang lain, tp dengan catatan dengan cara yg baik juga. bukan lewat pertengkaran melalui jejaring sosial, cacian, makian , bahkan kutukan. karena itu sama saja membuat citra diri kita akan semakin jatuh bagi yg membacanya. contoh :

  • kalau ingin bertengkar dengan pacar atau suami, hindari bertengkar di area umum atau tempat yg mudah dibaca oleh orang banyak. apa jadinya jika ada mantan pasangan atau pihak-pihak yg tidak menyukai hubungan kita melihat, mendengar atau membaca pertengkaran kita tersebut. Bukankah peluangnya untuk mengahncurkan hubungan kita akan semakin besar? apalagi kalau mereka sampai bisa tahu dimana letak titik kelemahan anda dan pasangan sampai hal-hal yg bisa meyebabkan bertengkar, tentu bukan hal mudah untuk menghancurkan hubungan anda berdua nantinya.
  • kalau merasa kecewa dengan sikap teman, tp kurang bisa menjelaskan maksud dengan baik. akhirnya malah jadi menulis kalimat-kalimat sindiran dengan kata-kata yg tidak etis di lihat. Sebenarnya tindakan ini hanyalah merugikan anda saja, karena anda lah yg nantinya akan di judge oleh para netizen bahwa anda lebih mirip seorang yg kasar dan tidak beretika dalam menyampaikan sesuatu.
  • keluhan tentang ketidakberhasilan, rasa menyerah dan putus asa yg sering kita ungkapkan ketika gagal atau disakiti. apabila ini sering kita lakukan, percayalah bukannya kita akan menjadi baik, yg ada malah kita akan semakin dijatuhkan oleh orang-orang yg tidak menyukai kita.

sudah bisa melihat beberapa hal negatif yg sangat mungkin terjadi apabila kita melampiaskan rasa emosi melalui jejaring sosial. satu lagi catatan yg perlu saya garis bawahi. betapa pentingnya kita memelihara kekurangan kita agar terhindar dari orang-orang yg menjatuhkan kita. Karena terkadang teman dekat atau orang yg tidak kita duga sekalipun bisa saja nantinya menjadi orang yg paling berniat melihat kejatuhan kita dalam hidup. so, mulailah dr sekarang untuk lebih bijak dalam mengendalikan rasa emosi.. tapi kalau tidak bisa juga…. yaa siap-siap saja jauhi jejaring sosial selama emosi tiba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun