Dari judul yang aku tulis ini, aku yakin teman-teman kompasianer sudah bisa menebak yg akan aku tulis. Tenang aku disini bukan ingin mencekal konser musik, dan aku juga bukan ingin berbicara politik apalagi bisnis. Aku disini hanya ingin menulis, menulis apa yg tiba-tiba terlintas di pikiranku, itu saja. Hehehe..
Pagi ini dari rumahku di Cibubur menuju Kantorku di Slipi Palmerah, biasanya macet, tapi hari ini memang menjadi sedikit menjadi luar biasa, macetnyooo.... Sekilas denger di radio, hari ini di Jakarta akan ada demo buruh besar-besaran, akan ada lebih dari 20.000 buruh yg turun untuk unjuk rasa di sekitar gedung MPR-DPR, bundaran HI, Istana Negara dan lain-lain. Sesampainya di kantor pun, teman-teman kantor sibuk mengeluh, macet yg udah parah makin parah karena adanya demo ini.
Jejaring sosial pun seolah penuh sesak dengan teman-teman yg mengeluhkan tentang efek dari demo buruh hari ini. Kebetulan kantorku adalah kantor media online, jadi aku sedikit tahu lewat membaca, bahwa para buruh tersebut melalui perwakilannya menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat dikarenakan mengganggu kenyamanan, bahkan mereka juga memberikan informasi tentang titik-titik mana saja yg akan menjadi tempat unjuk rasa mereka, sehingga minimal kita dapat menghindar untuk melintasi daerah tersebut dan mencari jalan lain.
Ditengah sumpah serapah dan kecaman, aksi demo para buruh tersebut. Ketakutan akan indek saham yg akan turun, investor asing yg mungkin saja akan berlari ke negara tetangga. Aku justru salut pada para buruh tersebut dalam keberanian menjalankan aksinya (yg aku harapkan aksi demo ini semoga akan berjalan dengan tetap damai). Toh simpelnya, mereka sebenarnya menuntut perhatian Pemerintah akan kelayakan hidup mereka, sekarang dan nanti.
Ah sayangnya tak banyak teman-temanku di jejaring sosial yg bisa memaklumi dan memahami. Aksi demo yg mereka anggap tidak penting dan hanya menimbulkan kemacetan itu sebenarnya menyangkut kehidupan banyak orang dan keluarganya, tentang kepastian kehidupan mereka yg mereka harapkan bisa lebih baik lagi.
Bahkan ada beberapa temanku, justru memposting tentang persiapan dirinya untuk konser Maroon 5 nanti malam yg akan berlangsung di Istora Senayan. Ah miris memang, ketika hari ini ada puluh ribuan orang berteriak tentang upah dan hak mereka yg masih belum sesuai. Besok malam justru ada ribuan orang yg menghabiskan uang seharga upah buruh satu bulan, hanya dalam satu malam.
Tapi inilah Jakarta, dan disinilah kita ...
Kota kita tercinta yg semakin sarat terlihat kesenjangan sosialnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI