Mohon tunggu...
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undira Student Semester 6

Master of Accounting Students - NIM 121211095 - Faculty of Economics and Business - Dian Nusantara University - Forensic Accounting - Lecturers: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan 5W+1H untuk Memory-Enhancing Techniques for Investigative Interviewing: The Congnitive Interview oleh Fisher dan Geiselman (1992)

3 Juli 2024   08:18 Diperbarui: 3 Juli 2024   08:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Peningkatan Jumlah dan Akurasi Informasi: CI telah terbukti meningkatkan jumlah dan akurasi informasi yang diperoleh dari saksi dibandingkan dengan metode wawancara tradisional. Penelitian menunjukkan bahwa saksi yang diwawancarai menggunakan CI mengingat lebih banyak detail dan memberikan informasi yang lebih akurat.

2. Mengurangi Risiko Ingatan Salah: Dengan menggunakan teknik seperti penuturan bebas dan pertanyaan yang tidak memimpin, CI membantu mengurangi risiko ingatan salah atau bias. Ini sangat penting dalam konteks investigasi kriminal, di mana informasi yang salah dapat menyebabkan kesalahan identifikasi atau keputusan yang tidak adil.

3. Meningkatkan Kepuasan Saksi: Saksi yang diwawancarai menggunakan CI cenderung merasa lebih puas dengan proses wawancara. Mereka merasa didengar dan dihargai, yang dapat meningkatkan kerjasama mereka dengan penyidik dan keinginan mereka untuk memberikan informasi yang lengkap.

Tantangan dan Keterbatasan CI

Meskipun CI memiliki banyak keuntungan, teknik ini juga menghadapi beberapa tantangan dan keterbatasan:

1. Pelatihan dan Waktu: CI memerlukan pelatihan yang cukup bagi penyidik untuk menguasai teknik ini. Selain itu, CI biasanya memerlukan lebih banyak waktu dibandingkan dengan wawancara tradisional, yang dapat menjadi kendala dalam situasi di mana waktu sangat terbatas.

2. Kesesuaian Saksi: Tidak semua saksi cocok untuk CI. Misalnya, saksi yang sangat muda, sangat tua, atau memiliki gangguan kognitif mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti teknik CI. Dalam kasus-kasus ini, penyidik perlu menyesuaikan pendekatan mereka untuk memastikan bahwa mereka masih dapat mengumpulkan informasi yang akurat.

3. Variabilitas Individual: Setiap individu memiliki kemampuan mengingat yang berbeda-beda. Beberapa saksi mungkin lebih responsif terhadap teknik CI daripada yang lain. Penyidik perlu memahami dan menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan respons saksi untuk memaksimalkan efektivitas CI.

Studi Kasus dan Aplikasi Praktis CI

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi praktis CI dalam investigasi kriminal dan studi kasus yang menunjukkan efektivitas teknik ini:

1. Studi Kasus Pembunuhan: Dalam sebuah kasus pembunuhan, seorang saksi utama memberikan kesaksian yang sangat detail setelah diwawancarai menggunakan CI. Saksi tersebut mampu mengingat kembali detail-detail kecil seperti nomor plat kendaraan yang terkait dengan tersangka dan deskripsi fisik yang akurat. Informasi ini sangat penting dalam mengidentifikasi dan menangkap pelaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun