CI menggunakan prinsip-prinsip psikologi kognitif untuk membantu individu mengakses ingatan mereka dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi yang diperoleh.
Penelitian menunjukkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat peristiwa, termasuk stres, sugesti, dan bias. Teknik wawancara tradisional sering kali tidak mempertimbangkan faktor-faktor ini, sehingga menghasilkan informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap. CI, di sisi lain, dirancang untuk mengatasi hambatan-hambatan ini dengan menggunakan strategi kognitif yang terbukti efektif dalam meningkatkan pengingatan.
How ?
Teknik CI melibatkan beberapa langkah dan strategi spesifik untuk meningkatkan kemampuan mengingat saksi atau korban:
1. Membangun Hubungan (Rapport Building): Penyidik membangun hubungan baik dengan saksi untuk menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung. Ini melibatkan menunjukkan empati, mendengarkan dengan aktif, dan menghindari sikap yang mengintimidasi. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, saksi merasa lebih nyaman untuk berbicara dan mengingat detail peristiwa.
2. Instruksi Rekonstruksi Mental (Mental Reinstatement of Context): Saksi diminta untuk mengingat konteks fisik dan emosional saat peristiwa terjadi, seperti lokasi, cuaca, dan perasaan mereka saat itu.Â
Teknik ini didasarkan pada prinsip bahwa mengingat kembali konteks asli dapat membantu memicu ingatan yang terkait dengan peristiwa tersebut. Misalnya, saksi mungkin diminta untuk menutup mata dan membayangkan diri mereka kembali ke tempat kejadian, memikirkan apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan pada saat itu.
3. Penuturan Bebas (Free Recall): Saksi didorong untuk menceritakan kembali peristiwa dengan kata-kata mereka sendiri tanpa interupsi. Teknik ini membantu mengurangi risiko bias yang dapat muncul dari pertanyaan yang memimpin atau sugestif. Dengan membiarkan saksi berbicara dengan bebas, penyidik dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang apa yang terjadi. Selama tahap ini, penyidik harus menahan diri dari intervensi atau pertanyaan yang dapat mengarahkan ingatan saksi.
4. Mengubah Urutan dan Perspektif (Change Order and Change Perspective): Saksi diminta untuk mengingat kembali peristiwa dalam urutan yang berbeda atau dari perspektif orang lain yang mungkin terlibat.Â
Misalnya, saksi mungkin diminta untuk menceritakan peristiwa dari akhir ke awal atau membayangkan peristiwa dari sudut pandang orang lain yang hadir. Teknik ini membantu mengungkap detail yang mungkin terlewatkan saat mengingat peristiwa dalam urutan kronologis yang biasa. Ini juga membantu mengurangi pengaruh skrip atau pola ingatan yang dapat mengaburkan detail spesifik.
5. Membimbing dengan Pertanyaan Spesifik (Guided Questions): Setelah penuturan bebas, penyidik mengajukan pertanyaan spesifik untuk memperoleh detail tambahan tanpa menimbulkan bias atau memimpin saksi. Pertanyaan ini harus terbuka dan netral, menghindari sugesti atau asumsi.Â