Mohon tunggu...
Arie Wijaya
Arie Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

tak ada yang abadi kecuali proses itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berproses, Berkarya, & Lestarikan!

7 Mei 2012   20:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:35 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni merupakan kata yang sarat akan makna dan tidak mudah untuk didefinisikan. Namun, banyak para tokoh yang berusaha mendefinisikan seni sesuai dengan pengertian mereka masing-masing. Salah satunya Erich Kahler yang mendefinisikan seni yang dijelaskan The Liang Gie dalam Filsafat Seni, Art is human activity which explores, and hereby creates, new reality in a suprarational, visional manner and present it symbolically or metaphorically as a microscomic whole signifying a macroscomic whole. (Erich Kahler, “What Is Art?”, dalam Morris Weitz, ed., Problems in Aesthetics: An Introductory Book of Readings, 1964, pp.171). Erich Kahler mendefinisikan seni sebagai suatu kegiatan manusia yang menjelajahi dan dengan ini menciptakan kenyataan baru dalam suatu cara penglihatan yang melebihi akal dan menyajikannya secara perlambang atau kiasan sebagai suatu kebulatan alam semesta. Seni adalah suatu kegiatan (proses) dan sebuah hasil kegiatan (produk). Proses dan produk merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam hal seni dan seni sering diidentikkan dengan penciptaan bukanlah penemuan. Ketika waktu menuntut sebuah perubahan, banyak hal-hal lama yang sedikit demi sedikit dipoles demi egoisitas dan kehendak waktu itu sendiri. Tak bisa dipungkiri saat ini adalah era globalisasi, era perubahan dan era evolusi. Dalam segala hal, waktu berusaha ingin mengubah sisi jati diri yang berharga menjadi lebih berharga. Dengan anggapan perubahan akan membuat suatu warna baru. Tidak banyak masyarakat yang peduli akan keberadaan bahkan berupaya mempertahankan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia terutama kebudayaan daerah. Padahal kebudayaan daerah memiliki peranan penting sebagai akar dari kebudayaan nasional. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang berbudaya. Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan karya akan kebudayaan, adat istiadat serta kepercayaan, yang semua itu membentuk kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional merupakan identitas bangsa Indonesia, sebagai ciri pembeda dengan bangsa lain. Oleh karena itu keberadaannya perlu dijaga dan dilestarikan di era globalisasi saat ini. Ini adalah beberapa contoh gambar tentang budaya Indonesia. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?

Gbr.1: Salah satu adat di Bali, Indonesia                                                                                                                   (sumber: http://www.kayuaya.com/images/paket/nikah-bali.jpg)

1336422561448455543
1336422561448455543

Gbr.2: Tari Bedhaya di Keraton Yogyakarta                                                                                                                                                 (sumber:  Tudhy Putri Apyutea K)

13364232011410997643
13364232011410997643

Gbr.3: Instrumen musik tradisi yang dimainkan oleh orang asing  (sumber: http://www.pusakasunda.org/images/group-sj20a.jpg)

Jadi, karya seni merupakan hasil atau produk kegiatan yang melalui proses dan karya seni bukanlah penemuan melainkan penciptaan. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita melestarikan karya-karya seni leluhur kita. Ingat! Kebudayaan daerah merupakan akar dari kebudayaan nasional.

Jayalah terus Indonesia dengan keberagaman yang kau miliki. Hai generasi bangsa, jangan pernah berhenti berkarya!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun